Semua dilakukan tanpa banyak sorotan, hanya berbekal ketulusan dan kesadaran bahwa menjaga alam berarti menjaga masa depan desa. Hasilnya mulai terlihat: Kanreapia kini dikenal sebagai Kampung Sayur, Kampung Berseri Astra, dan Kampung Iklim Lestari. Desa kecil itu berubah menjadi contoh bahwa gerakan lokal bisa berdampak nasional.
“Ini Penghargaan untuk Semua Warga Desa”
Jamaluddin Dg Abu, pendiri Rumah Koran, menyebut penghargaan ini sebagai hadiah bagi seluruh masyarakat Kanreapia.
“Penghargaan ini penyemangat bagi kami untuk terus bergerak. Tapi ini bukan tentang kami saja—ini milik warga desa yang selalu mendukung setiap langkah,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Jamaluddin tahu, tanpa kebersamaan, Rumah Koran tidak akan bertahan. Dukungan masyarakat, relawan, Satbrimob Polda Sulsel, PT Astra International Tbk, dan pemerintah kecamatan telah menjadi pilar yang membuat gerakan ini terus hidup.
Bangga Mewakili Kampung
Salah satu relawan, Akmal, hadir mewakili Rumah Koran di Jakarta. Ia tampak gugup tapi bangga saat naik ke panggung menerima penghargaan.
“Saya tidak pernah membayangkan komunitas kecil seperti kami bisa berada di sini,” ujarnya lirih.
Baginya, Rumah Koran adalah tempat belajar tentang ketekunan. Ia percaya bahwa yang sederhana pun bisa berdampak jika dilakukan dengan hati.
“Kami menjaga alam bukan hanya untuk hari ini. Pertanian adalah warisan untuk generasi yang akan datang. Penghargaan ini membuat kami semakin yakin bahwa langkah-langkah kecil dari kampung bisa merawat Indonesia,” tutupnya. ( ab )

