PEDOMANRAKYAT, WAJO — Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan tiga pesan yang menjadi fondasi perjuangan Anregurutta KH. Abdurrahman Ambo Dalle, yaitu, pentingnya pendidikan, perluasan akses belajar, serta penguatan moderasi beragama. Hal itu disampaikan Menag saat menghadiri Haul ke-29 pendiri Yayasan DDI tersebut di Wajo, Sulawesi Selatan.
Menurut Menag, pesantren memiliki posisi strategis dalam membentuk moralitas dan masa depan bangsa. Pesantren, katanya, bukan sekadar pusat kajian keagamaan, tetapi juga tempat penempaan karakter yang kuat sejak dini.
“Di mana pun saya sampaikan, pondok pesantren adalah benteng masa depan Indonesia. Di sini anak-anak dibina akhlaknya sejak awal, dan itu yang membuat santri kokoh pendirian,” tutur Menag di Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka, Kabupaten Wajo, Minggu (30/11/2025).
Ia menambahkan, pendidikan yang ideal tidak hanya mengejar prestasi akademik, tetapi juga membentuk pribadi yang matang dan berakhlak. “Pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tapi bagaimana melahirkan manusia yang kokoh dan bermartabat,” ujarnya.
Haul ini dirangkaikan dengan pembukaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) antarpondok pesantren se-Sulawesi Selatan. Mendampingi Menag, hadir Staf Khusus Menag bidang SDM dan Media Ismail Chawidu, Kakanwil Kemenag Sulsel Ali Yafid, dan Direktur Pesantren Basnang Said.
Menag juga menyinggung pentingnya pemerataan pendidikan sebagai syarat mutlak kemajuan bangsa. Ia menegaskan, negara harus hadir memastikan seluruh anak, termasuk yang berada di wilayah terpencil, mendapat kesempatan belajar yang setara.
“Kalau perlu daerah itu kita buat maju, sehingga lahir generasi muda yang berpendidikan dan berperadaban tinggi. Negara wajib memastikan akses pendidikan merata bagi seluruh anak bangsa,” tegasnya.
Di hadapan para santri dan masyarakat, Menag turut mengajak meneladani dakwah AG. Ambo Dalle yang dikenal lembut, menyejukkan, dan berpijak pada kearifan lokal. Nilai-nilai ini, katanya, relevan untuk menjaga harmoni di tengah masyarakat yang majemuk.
“Moderasi beragama bukan wacana, tapi pedoman hidup. Ini jalan tengah agar kita tetap rukun dan tidak mudah terprovokasi,” ujarnya.
Menag menilai AG. Ambo Dalle sebagai ulama besar yang konsisten menyebarkan ajaran Islam yang toleran dan membawa kemaslahatan luas. Keteladanan inilah, katanya, yang perlu dirawat oleh generasi hari ini.
Menutup tausiyahnya, Menag mengajak masyarakat menjaga warisan perjuangan sang Anregurutta. “Mari kita rawat ajaran dan keteladanan beliau, seperti, kesederhanaan, keberanian moral, dan kecintaan pada ilmu. Nilai-nilai ini yang akan menguatkan bangsa di masa mendatang,” pesannya. (Hdr)

