2024 : HIV 53 kasus / AIDS 11 kasus. Kasus ini tercatat hingga november 2025
2025 : HIV 42 kasus / AIDS 8 kasus. Kasus ini tercatat hingga November 2025
Ibrahim menjelaskan bahwa penurunan ini merupakan hasil dari masifnya upaya deteksi dini, edukasi kesehatan, serta layanan konseling yang terus dilakukan di fasilitas kesehatan.
Ia juga menambahkan bahwa penyebaran HIV di Wajo sebagian besar dipicu oleh perilaku berisiko, seperti hubungan seksual tidak aman, berganti-ganti pasangan, serta aktivitas berisiko lainnya yang dilakukan sebagian masyarakat saat berada di luar daerah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo, Dr. drg. Armin, menghimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dan menjauhi perilaku yang dapat meningkatkan risiko penularan.
“Untuk masyarakat Wajo, pola hidup harus sehat. Jangan bermain dengan yang bukan pasangannya, dan jangan melakukan hal-hal menyimpang yang dilarang oleh agama,” tegasnya.
Peringatan Hari AIDS Sedunia diharapkan menjadi pengingat agar masyarakat semakin peduli terhadap pencegahan HIV/AIDS, serta tidak memberikan stigma kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA), sehingga mereka dapat tetap hidup sehat, produktif, dan bermartabat. (Deden)

