“Bantuan ini adalah titipan pegawai Kementan dan seluruh stakeholder dan kami bertanggung jawab penuh memastikan semuanya sampai ke tangan yang berhak. Karena itu, prosesnya kami kawal mulai dari gudang, naik ke Hercules, naik ke kapal, hingga diterima BNPB di daerah. Setiap bantuan didokumentasikan, ada berita acara, dan dikonfirmasi langsung oleh tim di lapangan,” kata Mentan.
Selain bantuan dari program Kementan Peduli, Amran juga menyampaikan bahwa pemerintah telah mengirimkan bantuan pangan reguler berupa 44 ribu ton beras serta 6 ribu ton minyak goreng sebagai dukungan pemenuhan stok pangan daerah terdampak. Cadangan beras pemerintah juga disiapkan hingga tiga kali lipat dari kebutuhan agar tidak terjadi kekurangan suplai di lapangan.
“Tidak boleh ada saudara kita yang kelaparan. Stok beras aman, bahkan Aceh sendiri punya surplus. Negara hadir, dan kita pastikan distribusi berjalan,”ucap Amran.
Pada kesempatan ini, Mentan Amran mengapresiasi dukungan operasi penyaluran ini tidak hanya melibatkan TNI AL dan TNI AU, tetapi juga jajaran lainnya termasuk TNI AD, Polri, BNPB, Bulog, dan pemerintah daerah setempat. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen yang terlibat dalam percepatan penanganan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Kasal, Kasau, Panglima TNI, Kapolri, serta seluruh kementerian dan pihak yang membantu. Ini bukti bahwa pemerintah dan rakyat bergerak dalam satu semangat solidaritas,” ujarnya.
Mentan Amran memastikan bahwa bantuan akan terus dikirim dalam beberapa gelombang berikutnya hingga seluruh kebutuhan masyarakat terdampak terpenuhi, termasuk kemungkinan penambahan alokasi apabila ditemukan peningkatan kebutuhan di lapangan.
“Kami pastikan bantuan ini hadir secepat mungkin. Hari ini kapal laut pertama berangkat, dalam dua hari akan tiba di Padang dan dilanjutkan ke Sibolga lalu Aceh. Kemungkinan akan ada kapal berikutnya. Insyaallah semua berjalan, dan bantuan sampai dengan jumlah yang utuh,” tutup Mentan Amran. (*)

