Ia menjelaskan bahwa korban berhasil selamat setelah mendapatkan pertolongan cepat dari warga.
Namun luka di bagian leher belakangnya cukup dalam sehingga membutuhkan perawatan intensif. Sapri menyayangkan bagaimana hubungan pertemanan yang telah terjalin lama dapat hancur hanya karena emosi sesaat saat mabuk.
Selanjutnya, ia juga menegaskan bahwa Polres Luwu Utara berkomitmen menangani kasus-kasus kekerasan seperti ini agar tidak menjadi budaya diam di tengah masyarakat.
Tragedi ini, kata dia, sekaligus menjadi peringatan keras tentang dampak sosial minuman keras, terutama di lingkungan masyarakat bawah yang rentan konflik saat dipengaruhi alkohol.
Warga Baebunta berharap kejadian ini menjadi yang terakhir, sebab mereka menilai nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan kini semakin mudah terkikis oleh kemarahan yang dipicu minuman keras.
Polisi masih terus melakukan pendalaman untuk mengetahui pemicu utama pertikaian yang merenggut kedamaian malam itu.
***Yustus

