PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Lorong sempit di Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Makassar, tiba-tiba terasa lebih hidup pada Senin (8/12/2025). Tawa remaja berseragam sekolah berpadu dengan hangatnya sambutan warga di Pusat Pengembangan Potensi Masyarakat Komunitas Anak Pelangi (K-Apel). Hari itu, Pengurus OSIS SMP Metro School Makassar datang bukan sekadar berkunjung, tetapi membawa semangat kolaborasi dan pengabdian.
Rombongan OSIS disambut langsung oleh Founder K-Apel dan Kampus Lorong K-Apel, Rahman Rumaday, bersama Rektor Kampus Lorong K-Apel, Dr. Dirk Sandarupa, M.Hum. Hadir pula Kepala Sekolah SMP Metro School Makassar, Nursiah, serta Pembina OSIS, Wahyuni S., S.Pd., M.Pd., yang mendampingi para pengurus inti OSIS.
Mereka adalah Ketua OSIS Dhea Fairuz Qanitha, Wakil Ketua OSIS Fadiyah Fakhira Talita, Sekretaris Arkhania Afifa Alkausar, dan Bendahara Zahra Salsabila Hendra Cenkcenk. Dengan penuh percaya diri, para pelajar ini memperkenalkan program kerja OSIS yang akan mereka jalankan sepanjang periode kepengurusan.
Founder K-Apel, Rahman Rumaday—yang akrab disapa Bang Maman—mengaku takjub dengan inisiatif para siswa. Ia menyebut program OSIS SMP Metro School sebagai langkah yang tidak biasa dan sangat inspiratif.
“Ini inisiasi yang keren dan jarang ada. Biasanya pengabdian masyarakat itu dilakukan oleh mahasiswa atau dosen. Tapi ini justru datang dari anak-anak SMP. Di Sulawesi Selatan, mungkin ini satu-satunya yang seperti ini. Pokoknya sangat berkelas,” ujarnya dengan nada kagum.
Suasana pertemuan pun menjadi semakin menarik ketika para pengurus OSIS berdialog langsung dengan Rektor Kampus Lorong K-Apel menggunakan bahasa Inggris. Bang Maman hanya tersenyum menyaksikan dari kejauhan.
“Saya cuma diam menunggu translate dari Pak Rektor,” candanya, disambut tawa hangat peserta pertemuan.
Pembina OSIS, Wahyuni S., menjelaskan bahwa kunjungan tersebut bukan sekadar silaturahmi, tetapi juga menjadi langkah awal penjajakan kerja sama pendidikan. Salah satu program unggulan OSIS SMP Metro School adalah Kelas Inspirasi, yang mengusung konsep pengabdian langsung ke masyarakat.
“Anak-anak akan turun langsung mengajar bahasa Inggris di Kampus Lorong K-Apel. Kami mendengar di sini ada kegiatan belajar rutin, dan itu sangat selaras dengan misi kami,” jelasnya.
Tak hanya bahasa Inggris, para siswa juga akan berbagi ilmu matematika. Wahyuni menyebutkan bahwa siswa kelas 3 SMP Metro School telah dipersiapkan untuk terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.
Rektor Kampus Lorong K-Apel, Dr. Dirk Sandarupa, M.Hum., menyambut baik rencana kolaborasi itu. Menurutnya, keterlibatan pelajar dalam pengabdian masyarakat adalah pengalaman pendidikan yang sangat bernilai.
“Kami berharap kerja sama ini bisa berjalan berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi anak-anak di Kampus Lorong K-Apel,” tuturnya.
Kunjungan ini pun diharapkan menjadi pintu masuk bagi lahirnya berbagai kegiatan edukatif yang mempertemukan semangat belajar, kepedulian sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Dari lorong sempit di Tamalate, harapan tentang pendidikan yang membumi kembali menemukan nyalanya. (ab)

