PEDOMANRAKYAT, GOWA — Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, S.H., M.H., menegaskan komitmen Polda Sulsel dalam memberikan perlindungan kepada kelompok rentan, khususnya perempuan dan anak, saat memimpin press conference pengungkapan kasus kekerasan dan pencabulan anak di Mapolres Gowa, Selasa (09/12/2025).
Dalam pemaparannya, Kapolda menyampaikan, jajaran Polda Sulsel terus memperkuat penanganan tindak pidana terhadap perempuan dan anak melalui pembentukan Direktorat PPA–PPO. “Kami telah membentuk Direktorat PPA-PPO sebagai bentuk nyata komitmen kami dalam menangani kejahatan terhadap perempuan, anak, dan tindak pidana perdagangan orang. Direktur PPA-PPO hari ini turut hadir sebagai wujud keseriusan kami dalam penanganan kasus-kasus tersebut,” ujarnya.
Press conference itu turut dihadiri Dirreskrimum Polda Sulsel Kombes Pol. Setiadi Sulaksono, S.I.K., M.H., Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol. Didik Supranoto, S.I.K., M.H., Kabid Propam Polda Sulsel Kombes Pol. Zulham Effendy, S.I.K., M.H., Dirres PPA–PPO Polda Sulsel AKBP Husmania S.S., M.H., serta Kapolres Gowa AKBP M. Aldy Sulaiman, S.I.K., M.Si.
Kapolda menerangkan, pelaku menjalankan aksinya dengan mengiming-imingi korban sejumlah uang. Motif pelaku, kata dia, merupakan pelampiasan nafsu. Korban adalah anak perempuan berinisial AMF (8), sementara pelaku berinisial ISM (45).
Sejumlah barang bukti diamankan penyidik, di antaranya satu unit sepeda motor Yamaha Mio Soul GT, satu handphone, satu helm, satu jaket/hoodie, sepasang sepatu cats, selembar celana jeans, serta satu kacamata.
Atas perbuatannya, pelaku disangkakan melanggar Pasal 81 jo 76D, Pasal 82 jo 76E, serta Pasal 80 ayat (1) jo 76C Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, serta Pasal 332 KUHPidana, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara dan denda hingga Rp5 miliar.
Di akhir kegiatan, Kapolda Sulsel kembali mengingatkan pentingnya partisipasi masyarakat menjaga situasi kamtibmas, khususnya di wilayah Kabupaten Gowa. Ia meminta warga tidak melakukan tindakan yang dapat memicu keresahan seperti perang kelompok atau permainan busur.
“Kami berharap dukungan masyarakat untuk bersama menjaga situasi kamtibmas agar tetap aman dan kondusif. Tidak ada lagi tindakan membahayakan seperti tawuran atau permainan busur. Mari kita ciptakan Sulawesi Selatan yang aman,” tutup Kapolda. (Hdr)

