PEDOMANRAKYAT, TOMONI TIMUR - Pemerintah Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, menggelar rapat koordinasi (rakor) triwulan IV di Aula Kantor Camat Tomoni Timur, Selasa (9/12). Rakor dipimpin Camat Tomoni Timur, Yulius, didampingi Sekretaris Kecamatan, dan dihadiri Kapolsek Tomoni Timur Ipda Jefir Alang Ramba, para kepala desa, Satlinmas, Kepala Puskesmas, kepala sekolah, Koordinator BPP, PLKB, serta pejabat struktural kecamatan.
Dalam arahannya, Yulius menegaskan bahwa rakor triwulan IV merupakan pertemuan evaluasi terakhir tahun 2025. Forum ini, katanya, menjadi ruang untuk meninjau kembali pelaksanaan program seluruh unit kerja di bidang kesehatan, pendidikan, pertanian, pemerintahan desa, serta kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Rakor ini penting dan wajib diikuti seluruh pemangku kepentingan agar informasi yang disampaikan tersambung dengan baik hingga ke pimpinan unit kerja,” ujar Yulius.
Salah satu perhatian utama dalam rakor ini adalah langkah menjaga kamtibmas selama perayaan Natal dan Tahun Baru.(Nataru) Yulius mengimbau seluruh pimpinan gereja agar mengirimkan jadwal ibadah ke Polsek Tomoni Timur untuk memudahkan pemantauan. Ia juga meminta jemaat dan pengurus gereja menjaga keamanan lingkungan rumah ibadah dan menghindari aktivitas yang berpotensi mengganggu ketertiban selama perayaan berlangsung.
Selain isu keamanan, sektor kesehatan turut menjadi sorotan. Yulius mengingatkan meningkatnya risiko Demam Berdarah Dengue (DBD) pada musim hujan yang mulai mengancam warga Tomoni Timur. Ia meminta Puskesmas memperhatikan kondisi lingkungan yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, serta segera melakukan fogging di wilayah terindikasi penularan.
Kapolsek Tomoni Timur, Ipda Jefir Alang Ramba, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa situasi kamtibmas di wilayah hukumnya sejauh ini masih kondusif. Namun, ia menegaskan perlunya kewaspadaan, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Dengan jumlah personel hanya 24 anggota, Polsek Tomoni Timur tidak dapat menjangkau seluruh aktivitas masyarakat tanpa dukungan warga.
“Kami tetap memantau situasi, tetapi dengan keterbatasan personel, kami membutuhkan kerja sama seluruh elemen masyarakat,” ujarnya. (Red)

