Menurut Ashar, kepedulian para siswa menjadi bukti bahwa nilai-nilai Islam tentang solidaritas tidak terhalang jarak. Ia menegaskan bahwa setiap rupiah yang disumbangkan adalah simbol harapan baru bagi korban yang tengah berjuang memulihkan kehidupan mereka. “Di balik setiap korban, ada manusia dengan harapan besar akan masa depan,” ujarnya.
BAZNAS Makassar memastikan akan menyalurkan bantuan tersebut secara tepat sasaran dan akuntabel. Ashar menegaskan bahwa tidak ada satu pun bantuan yang akan terhambat atau terbuang, karena amanah dari publik adalah prioritas utama lembaganya. Komitmen itu sekaligus menjadi dorongan agar lebih banyak pihak bergerak membantu sesama.
Aksi SIT Ma’arif ini menjadi teladan bahwa kekuatan gotong-royong bisa lahir dari mana saja, bahkan dari tangan-tangan kecil anak sekolah. Dari Makassar menuju Sumatera, donasi ini membawa pesan kuat bahwa persaudaraan sejati mampu melintasi lautan dan memberi harapan baru. Semangat ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat luas untuk terus menabur kebaikan bagi mereka yang membutuhkan. (Din Pattisahusiwa)

