“Sekarang kita mau bangkitkan lagi, lewat komitmen bersama penggunaan Mobile Banking dan pembayaran digital melalui QRIS.” ungkapnya.
Namun lebih dari sekadar festival, THF bagi Frederik adalah momentum memperkuat ekosistem pariwisata Toraja.
“Saya berharap THF semakin memperkuat ekosistem pariwisata yang sering kita sebut Pentahelix. Pemerintah provinsi, kabupaten, komunitas, semua terlibat memperkuat pariwisata kita,” katanya.
Frederik juga menegaskan arah besar pengembangan pariwisata Toraja Utara, khususnya agrowisata kopi.
Bahkan kata dia, Kementerian Pertanian telah memberi agin segar untuk menyalurkan bantuan besar di tahun mendatang, 2026.
“Kementerian sudah mengonfirmasi akan memberikan 1.400 hektare bantuan kopi, pupuk, dan biaya menanam. Ini perhatian luar biasa. Kita ingin Toraja Utara dan Tana Toraja menjadi pusat kopi, baik produksi unggul maupun wisata yang terintegrasi,” tegasnya.
THF bukan hanya festival. Namun menjadi cermin harapan bagi UMKM yang kembali bergairah, komunitas kreatif yang mendapat ruang, dan visi pariwisata Toraja yang semakin terarah.
Toraja Highland Festival 2025 pun resmi dimulai, membuka tiga hari penyelenggaraan yang diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat dan dunia pariwisata Toraja Utara. (pri).

