PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Upaya memperkuat tulang punggung birokrasi di daerah terus digalakkan. Sebanyak 82 pejabat pengawas dari berbagai wilayah di kawasan timur dan tengah Indonesia resmi menyelesaikan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) yang digelar Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen Pemerintahan (Pusjar SKMP) Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar.
Pelepasan sekaligus Penyerahan Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP) Angkatan VI dan VII Tahun 2025 ini digelar di Auditorium Hasanuddin, Makassar, Rabu (10/12/2025). Kelulusan para pamong ini diharapkan menjadi momentum perbaikan kualitas layanan publik di daerah masing-masing.
Kepala Pusjar SKMP LAN Makassar, Dr. Muhammad Aswad, M.Si., menegaskan bahwa sertifikat kelulusan adalah mandat kinerja.
Sembari tersenyum hangat, Ia mengingatkan para lulusan untuk tidak memutus jejaring kolaborasi yang telah terbangun selama pelatihan.
"Kami bangga Saudara pernah belajar di sini. Namun, yang terpenting adalah kemampuan Saudara membuktikan apa yang telah diperoleh. Sekarang ini eranya kolaborasi dan jejaring, implementasikan nilai kepemimpinan itu dalam praktik kerja nyata," ujar Dr. Muh. Aswad di hadapan para lulusan.
Inovasi Dari Timur
Pelatihan yang bergulir sejak 19 Agustus 2025 ini diikuti oleh peserta dengan sebaran demografis yang luas, menunjukkan komitmen pemerataan kapasitas aparatur.
Peserta tidak hanya datang dari Sulawesi, seperti Kabupaten Bulukumba (22 orang), Mamuju (5), Luwu Banggai (2), dan Sinjai (1).
Partisipasi signifikan justru terlihat dari wilayah Papua dan Kalimantan, di antaranya Kabupaten Sorong yang mengirimkan total 37 orang, Raja Ampat (13), Kaimana (1), serta Kabupaten Bulungan (1).
Ketua Penyelenggara (Ketua Squad) PKP, Milawaty, S.S., M.M., melaporkan bahwa dari 83 peserta awal, sebanyak 82 orang dinyatakan lulus. Satu orang peserta belum dapat menyelesaikan program.
"Selama proses blended learning yang memadukan klasikal dan non-klasikal, peserta telah ditempa melalui empat agenda utama, mulai dari kepemimpinan Pancasila hingga aktualisasi pelayanan. Mereka juga telah melahirkan solusi inovatif yang dipamerkan dalam seminar akhir," jelas Milawaty.
Para peserta juga sempat melakukan studi lapangan (benchmarking) ke Kabupaten Sidoarjo dan Malang untuk menyerap praktik terbaik tata kelola pemerintahan.
Lulusan Terbaik
Dalam kesempatan tersebut, Pusjar SKMP LAN Makassar mengumumkan daftar peserta berprestasi yang dinilai mampu melahirkan proyek perubahan paling berdampak.
Pada Angkatan VI, predikat terbaik diraih oleh Justusia Augustiena Ichoy Komegi dari RSUD Kabupaten Sorong. Posisi kedua dan ketiga diborong oleh ASN Kabupaten Bulukumba, yakni Nur Imran dan Tamsil dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan.
Sementara pada Angkatan VII, peringkat pertama disabet oleh Leo Arizal dari Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bulungan, disusul Hermin Tangkeallo (BPKAD Sorong) dan Andi Apriani Patsyar (Dinas Perikanan Bulukumba).
Perwakilan peserta, Hellena Hadjanti Thenu, menyebut metode pelatihan yang diterapkan memberikan pengalaman mendalam.
"Fasilitator sangat profesional dan komunikatif, membuat suasana kelas kondusif sehingga kami bisa menyerap materi, baik teori maupun praktik, dengan optimal," ungkapnya.
Dengan berakhirnya Pelatihan Kepemimpinan Pengawas, para peserta diharapkan kembali ke unit kerja dengan orientasi pelayanan yang lebih kuat dan kemampuan pengendalian kinerja yang konsisten. Pembinaan ini diarahkan untuk menghasilkan pejabat pengawas yang mampu mendorong perubahan nyata serta meningkatkan kualitas kinerja organisasi.
Pelaksanaan PKP tahun 2025 selaras dengan visi Lembaga Administrasi Negara dalam memperkuat kompetensi ASN melalui prinsip Bigger, Smarter, dan Better. Penguatan skala kelembagaan, inovasi pembelajaran, serta tata kelola pengembangan ASN yang inklusif menjadi dasar upaya membentuk aparatur yang profesional dan mampu berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Demikian Humas Pusjar SKMP LAN Makassar, Adekamwa, menyampaikan kepada media ini melalui rilis. (re)

