Hj Ratna saat dibesuk Manajemen PSM, Rabu (10/12/2025). (Foto:PR/Mda).
PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Hj Ratna Ramang, putri mendiang pesepak bola legendaris Indonesia asal Sulawesi Selatan, Ramang, Sabtu (13/12/2025) pagi berpulang ke rarkhmatullah di kediaman iparnya Hj.Nurjannah Anwar Ramang, Jl. Andi Djemma Lorong 8 Nomor 2 Kelurahan Banta-Bantaeng, Makassar.
Jenazah almarhumah direncanakan dimakamkan bakda asar. Kini sedang diusahakan dapat dimakamkan berdekatan dengan makam kedua orang tuanya di di Pekuburan Islam Panaikang, Makassar.
Almarhumah Hj. Ratna yang dilahirkan di Makassar 28 April 1948 merupakan anak kedua almarhum(ah) pasangan Ramang-Sarinah. Pasangan ini sebenarnya memiliki 7 orang anak, namun tiga orang meninggal, yakni anak pertama meninggal selagi masih bayi saat terjadi pengeboman di Barru saat penjajahan Jepang. Anak ke-6 dan ke-7 meninggal dalam kandungan.
Rauf yang merupakan anak kedua lahir pada tahun 1946 dan meninggal 11 Januari 2014. Sementara H.Anwar Ramang anak ke-4 lahir pada tahun 1949 dan meninggal 8 Juni 2013. Arsyad yang berdomisili di Surabaya lahir pada tahun 1951 dan juga sudah meninggal dunia.
Sebelum tiga bersaudara ini meninggal, sempat melaksanakan reuni di kediaman almarhum H.Anwar Ramang pada tanggal 9 April 2011 yang juga dihadiri wartawan media ini M.Dahlan Abubakar yang kebetulan sedang menulis buku biografi ayah mereka, Ramang. Buku tersebut terbit dengan judul “RAMANG Macan Bola”, pada tahun 2011 itu juga dan diluncurkan di Wisma Kemenpora Jakarta 9 Agustus 2011, bertepatan dengan acara buka puasa Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) dengan tuan rumah Andi Alifian Mallarangeng, Menteri Pemuda dan Olahraga RI pada saat itu.
Rabu (10/12/2025) siang Manajemen PSM Makassar yang dipimpin Media Officer PSM Sulaiman Abdul Karim bersama Redaktur Harian Tribun Timur H. A.S.Kambie, dan penulis buku “Ramang Macan Bola” sempat membesuk Hj Ratna di Jl. Andi Djemma Lorong VIII No.2 Kelurahan Banta-Bantaeng Kecamatan Rappocini Makassar. Ketika masih kuat berjalan pernah dibawa mengontrol kondisi kesehatannya ke RS Faisal Makassar. Kontrol kesehatannya tidak dapat dilakukan lagi seiring dengan kondisinya yang tidak bisa lagi berjalan. “Kakinya saja harus hati-hati dia gerakkan,” ujar Hj. Nurjannah, istri mendiang Anwar Ramang.
Pada saat kunjungan Manajemen PSM itu almarhumah masih bisa merespon suara orang di dekatnya, meskipun terus dalam posisi berbaring. Di rumah mendiang H.Anwar Ramang, Hj. Ratna diurus oleh iparnya, Hj. Nurjannah yang tinggal bersama dengan putrinya yang juga sudah berumah tangga.
Di kamar, tempat dia berbaring, di dinding tergantung sebuah album foto yang berisi beberapa lembar foto yang digabung menjadi satu. Salah satu di antaranya di pojok kiri bawah, terdapat pasfoto mendiang ayahnya, Ramang. (mda).

