PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Di tengah kompleksitas tantangan pelayanan publik yang kian dinamis, kehadiran birokrat yang sekadar bekerja sesuai rutinitas tidak lagi memadai. Publik menuntut pemimpin yang adaptif, dan memiliki integritas yang kokoh.
Semangat itulah yang menyeruak di Auditorium Hasanuddin, Gedung Pusjar SKMP Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar, Jumat (12/12/2025).
Sebanyak 76 pejabat administrator dari berbagai penjuru Nusantara resmi menuntaskan masa "Kawah Candradimuka" mereka dalam Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVIII dan XIX Tahun 2025.
Mereka bukan sekadar lulus membawa selembar Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP). Lebih dari itu, mereka membawa pulang peta jalan perubahan yang telah diuji langsung di lapangan.
Momentum pelepasan ini disaksikan langsung oleh para pemangku kepentingan daerah yang membutuhkan pembaruan kinerja administrator, termasuk Kepala BKPSDM Kabupaten Bulukumba, Ahmad Rais Haq, S.STP., M.A., dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Maros, Drs. Muh. Idrus, M.Si.
Kehadiran perwakilan dari BKPSDM Kabupaten Barru dan BKPSDM Kabupaten Raja Ampat turut memperkuat narasi bahwa urgensi kepemimpinan administrator adalah isu lintas batas, merentang dari Sulawesi hingga wilayah timur.
Bukan Sekadar Proyek Perubahan
Selama 105 hari atau setara 908 jam pelajaran, para peserta menjalani metode Blended Learning yang ketat. Namun, esensi dari pelatihan ini ditegaskan oleh Kepala Bagian Umum Pusjar SKMP LAN, Zulchaidir, S.Sos., MPA.
Mewakili Kepala Pusjar, ia mengingatkan bahwa inovasi yang dihasilkan peserta hanyalah sarana, bukan tujuan akhir. "Pelatihan ini bukan sekadar program aksi perubahan atau inovasi, tetapi pelatihan kepemimpinan," ujar Zulchaidir di hadapan para lulusan.
Ia menekankan sebuah perspektif menarik: aksi perubahan yang dipamerkan peserta sehari sebelumnya, Kamis (11/12/2025), adalah sebuah "laboratorium" untuk mempraktikkan nilai kepemimpinan.
Kelas Indonesia dan Wajah Keberagaman
Suasana haru dan bangga mewarnai pelepasan peserta. Pelatihan Kepemimpinan Administrator kali ini seolah menjadi miniatur Indonesia. Peserta datang dari latar belakang geografis yang beragam, mulai dari Raja Ampat di ujung timur, Kotawaringin Timur di Kalimantan, hingga tetangga terdekat seperti Bulukumba, Barru, dan Takalar.
"Ketika saya melihat semua booth Pameran Aksi kemarin terisi penuh, itu tanda Bapak-Ibu hadir dengan komitmen. Di sini berkumpul peserta dari berbagai daerah. Ini adalah 'Kelas Indonesia'," puji Zulchaidir, menggarisbawahi
kolaborasi lintas budaya yang terbangun selama pelatihan.
Jeda untuk Memaknai Ulang
Bagi para peserta, 105 hari ini adalah momen reflektif. Mursalim, S.Sos., peserta terbaik dari Kabupaten Kepulauan Selayar, menggambarkan pelatihan ini sebagai "ruang jeda". Sebuah momen berhenti sejenak dari rutinitas harian untuk menata ulang cara pandang dan cara kerja dalam memimpin.
Senada dengan Mursalim, Andi Milawaty Abustan, S.Sos., M.M., peraih peringkat pertama Angkatan XIX dari Pemkab Barru, mengungkapkan rasa syukurnya atas ruang belajar yang hidup dan humanis.
"Kami bersyukur mendapat ruang belajar yang kaya. Pelatih (coach) di sini membuka wawasan tentang bagaimana seorang pejabat administrator memimpin perubahan dengan tetap hangat dan autentik," tuturnya tenang.
Ia berharap, nilai kepemimpinan dan orientasi hasil yang telah tertanam dapat segera dikonversi menjadi perbaikan layanan publik yang nyata di instansi masing-masing.
Prestasi dan Harapan
Ketua Squad PKA Angkatan XVIII-XIX, Andi Salviah, SIP., MM., dalam laporannya menyebut bahwa dampak pembelajaran ini telah menggema melampaui ruang kelas.
"Aksi perubahan peserta memperlihatkan keberanian mencoba hal baru. Dampaknya dirasakan oleh atasan, mentor, hingga rekan kerja," ujarnya.
Acara berlanjut dengan penyerahan Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP) kepada seluruh peserta, menandai berakhirnya rangkaian pembelajaran dan implementasi aksi perubahan.
Penyelenggaraan PKA Angkatan XVIII dan XIX di Pusjar SKMP LAN Makassar yang berlangsung sejak 19 Agustus hingga 12 Desember 2025 ditutup setelah 76 peserta menuntaskan empat agenda inti dan mengikuti studi lapangan di Balikpapan serta Samarinda pada 12–14 Oktober 2025.
Sebagai puncak apresiasi, Pusjar SKMP LAN Makassar mengumumkan lulusan terbaik yang dinilai berhasil memadukan kompetensi akademis dan implementasi aksi perubahan yang berdampak.
Untuk PKA Angkatan XVIII, peringkat pertama diraih Mursalim, S.Sos. (Pemkab Kepulauan Selayar), disusul Hamriani, S.E., M.Si. (Pemkab Soppeng), dan Nasaruddin, S.Kom., M.Ec.Dev. (Pemprov Sulawesi Barat).
Pada Angkatan XIX, posisi teratas ditempati Andi Milawaty Abustan, S.Sos., M.M. (Pemkab Barru), diikuti Endang Susilawati, S.E., M.Si. (Pemkab Barru), serta Sapri, S.KM., S.Kep., M.Kes. (Pemkab Takalar).
Dengan selesainya PKA Angkatan XVIII dan XIX, para pejabat administrator dari berbagai daerah kini resmi kembali bertugas, membawa pulang peta jalan perubahan. Pelatihan ini menegaskan komitmen LAN RI untuk mencetak pemimpin
Smarter yang inovatif dan berintegritas.
Diharapkan, para lulusan mampu menjadi penggerak birokrasi yang Bigger dalam skala dampak dan Better dalam pelayanan publik, demi mewujudkan visi besar: ASN Kompeten, Rakyat Sejahtera.
Demikian Humas Pusjar SKMP LAN Makassar, Adekamwa, menginformasikan kepada media ini melalui rilis. (re)

