Masyarakat dan Pedagang Minta Pemda Lutra Ditimbun Lokasi Pasar, Pemerhati Sosial Sebut Sampah Pasar Dominan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, LUWU UTARA - Pemerhati Sosial di Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta Pemerintah Kabupaten untuk menimbun lokasi pasar yang ditempati pedagang membuang sampah.

Agar pedagang tidak membuang sampah dilokasi pasar, sehingga buangan sampah dari pasar bisa ditekan.

" Bunga, pemerhati sosial mengakui tumpukan sampah di dalam pasar yang dibuang pedagang berbau dan meminta pemda untuk menimbuni, agar pedagang masih bisa tempati berjualan," sebutnya, Rabu 17 Desember 2025.

Sementara Plt Kepala Unit Pengelolah Teknis (UPT) Pengelolah Pasar Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi Usaha Kecil Menengah (DP2KUKM) Lutra, Akbar Yusuf ditemui media ini di lokasi pasar rakyat Tarue Desa Buangin Kecamatan Sabbang Selatan, Akbar Jusuf juga mengakui bahwa, tumpukan sampah masih terjadi di pasar rakyat Tarue dan di sejumlah pasar tradisional. Oleh karenanya, dia mengajak pedagang untuk turut memilah sampah dan tidak membuang dilokasi pasar.

"Sampah pasar itu dominan. Warga pasar belum optimal memilah sampah. Apalagi mereduksi sampah, mereka itu inginnya membuang saja. Ini yang segera dipaksa untuk edukasi, karena tidak ditempatnya, harusnya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dioptimalkan dan itu tidak untuk organik dan anorganik, yang boleh itu hanya residu. Mereka harus belajar. Mau kapan lagi, ini harus bergerak," senur Akbar panggilan akrabnya.

Menurutnya, pasar yang dikelola oleh Pemda Lutra merupakan bagian organisasi yang harus mengikuti aturan. Pengelola pasar bisa bekerja sama dengan vendor bahkan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup.

"Harusnya bagian organisasi pemerintahan, mereka harus berfikir lebih baik. Secara teknis mau kerja sama dengan vendor, atau secara intensif dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Jadi sampah bagian daripada tugas utama yang harus ditangani," tambahnya.

Baca juga :  Bupati Sidrap dan Kadisdik Sulsel Bahas Harmoni Pendidikan di Bumi 'Nene Mallomo'

Di samping itu, Akbar mengatakan bahwa, saat ini musim penghujan, sehingga masyarakat pengunjung dan pedagang diimbau untuk mengelola sampah jangan sampai terjadi banjir.

"Kalau itu terjadi tumpukan, jelas akan merusak estetika sehingga menimbulkan bau. Kalau bertumpuk di jalan itu akan menjadi potensi berserakan, kalau terbawa air hujan," jelas dia. (Yustus)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Pemprov Kaltara Kembali Torehkan Tinta Emas Melalui Anugerah WBTbI 2025, Penghargaan ke-8 yang Diraih Dalam 2 Pekan di Pengujung Tahun

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenbud RI) melalui Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi sukses menyelenggarakan...

Kodam Hasanuddin Siagakan 8.747 Personel Amankan Natal dan Tahun Baru di Sulsel

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Bangun Nawoko menghadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral yang dipimpin Gubernur Sulawesi...

Pasca Bencana di Lanrisang, Bupati Pinrang Serahkan Bantuan Tunai kepada Warga Terdampak

PEDOMANRAKYAT, PINRANG - Sehari usai meninjau lokasi dampak bencana angin puting beliung di dua wilayah di Kecamatan Lanrisang,...

Irjen Djuhandhani: Ops Lilin-2025 Siap Amankan Nataru di Sulsel

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro menegaskan kesiapan jajaran Polda Sulsel dalam pelaksanaan...