Momen paling mengharukan datang dari Ibu Lia, orang tua Bapak Ilham. Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan rasa terima kasihnya. Tangisnya pecah saat mengenang masa-masa sulit ketika hujan datang dan rumah tak mampu melindungi keluarga. Kini, tembok kokoh berdiri menggantikan seng bekas, dan sebuah toilet layak menjadi fasilitas yang dulu hanya bisa diimpikan.
Rumah itu kini dihuni oleh orang tua Ibu Lia—termasuk sang ayah yang tengah sakit—ibunya yang masih bekerja sebagai pembersih cabai, adik, serta Bapak Ilham bersama keluarganya. Lebih dari sekadar bangunan, rumah baru ini menjadi ruang aman bagi mereka untuk beristirahat, merawat yang sakit, dan menata masa depan dengan lebih tenang.
Perwakilan Rumah Zakat, Ibu Mia, berharap bantuan tersebut memberi manfaat jangka panjang. “Semoga rumah ini menjadi tempat tinggal yang aman, nyaman, dan membawa keberkahan bagi keluarga Bapak Ilham, Ibu Lia, Ibu Rahma, serta seluruh anggota keluarga,” tuturnya.
Menutup kegiatan, Ibu Mia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat—Kepala Kelurahan Panampu, para relawan, serta kolaborasi Dinas KB—yang telah bahu-membahu mewujudkan rumah harapan bagi keluarga kecil di Panampu. Dari atap bocor menuju rumah layak huni, kisah ini menjadi pengingat bahwa kepedulian mampu mengubah hidup. ( Ardhy M Basir )

