PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Terminal Makassar mengambil langkah strategis dalam menyambut lonjakan penumpang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan menerapkan sistem pembayaran digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di seluruh area terminal. Inovasi ini menjadi bagian dari komitmen meningkatkan kualitas layanan transportasi publik yang modern dan efisien.
Direktur Utama Perumda Terminal Makassar, Elber Makbul Amin, menjelaskan bahwa penerapan QRIS bertujuan mempercepat pelayanan penumpang sekaligus mengurangi antrean transaksi tunai di seluruh pintu masuk terminal. Sistem ini akan diberlakukan di semua akses masuk, baik untuk kendaraan maupun penumpang, guna memastikan kelancaran mobilitas selama masa liburan.
Menurut Elber, digitalisasi pembayaran merupakan wujud nyata transformasi pelayanan publik yang transparan, akuntabel, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Ke depan, seluruh aktivitas pembayaran di terminal, mulai dari peron, loket perusahaan otobus (PO), hingga pintu parkir, akan sepenuhnya beralih ke sistem non-tunai.
Perumda Terminal Makassar juga tengah melakukan sosialisasi intensif kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk pengelola PO bus, Dinas Perhubungan, serta petugas terminal. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesiapan operasional dan pemahaman yang menyeluruh terhadap sistem baru tersebut.
Selain itu, seluruh karyawan internal telah dilibatkan dalam proses pengenalan dan simulasi penggunaan QRIS. Elber menegaskan bahwa implementasi tahap awal akan dilakukan di tiga pintu utama terminal dan selanjutnya menjadi standar nasional layanan transaksi di lingkungan Terminal Makassar.
Penerapan QRIS ini merupakan hasil kolaborasi strategis dengan Bank Indonesia dan Bank Sulselbar, sebagai bagian dari dukungan terhadap Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) serta upaya memperkuat sistem penerimaan pendapatan daerah secara digital dan terintegrasi.
“Digitalisasi ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi pengguna jasa terminal, tetapi juga meningkatkan efisiensi, keamanan, dan akurasi dalam pengelolaan keuangan,” ujar Elber. Ia optimistis sistem ini mampu meminimalkan kebocoran pendapatan sekaligus meningkatkan kepercayaan publik.
Dengan terobosan tersebut, Terminal Makassar menegaskan posisinya sebagai pelopor penerapan pembayaran digital secara menyeluruh di sektor transportasi publik kawasan timur Indonesia. Adapun tarif yang diberlakukan melalui sistem QRIS meliputi Bus AKAP sebesar Rp20.000, Bus AKDP Rp15.000, dan penumpang Rp3.000, sebagai bagian dari layanan transportasi yang tertib, modern, dan berorientasi masa depan. (*Rz)

