“Kita melaunching tiga karya buku, yakni buku antologi, buku karya Hasanuddin Beta dari Jeneponto, serta buku karya Alimuddin dari Pinrang,” ungkapnya.
Para peserta yang hadir tampak mengenakan pakaian adat tradisional Bugis-Makassar sehingga menambah kekhasan suasana kegiatan.
Pada hari kedua, lanjut Sitti Dahlia Azis, seluruh peserta dijadwalkan mengikuti wisata literasi yang dipusatkan di salah satu destinasi wisata di Kabupaten Takalar. Setelah itu, pada malam harinya peserta akan mendapatkan materi dari dua pemateri, yakni Bachtiar Adnan Kusuma dan Muhammad Ali Mas’ud.
“Setelah wisata literasi, malam harinya kami mendapatkan materi dari dua pemateri,” tambahnya.
Ia berharap komunitas literasi di Sulsel ke depan dapat memperoleh perhatian dari pemerintah daerah. “Apalagi tahun depan saya sudah memasuki purna bakti. Semoga komunitas ini bisa terus eksis,” tandas Founder Komunitas Literasi Sulsel, Sitti Dahlia Azis. (Hdr)

