Sementara Ketua PGRI Lutra, Ismaruddin menyampaikan bahwa, acara ini adalah acara refleksi untuk menjaga solidaritas dalam berorganisasi.
“Terimakasih pak Bupati atas kehadirannya di acara kami yang juga penasehat PGRI Lutra yang telah memberikan support dalam aksi famai sehingga kedua teman kita dapat dikembalikan sebagai ASN,” tegasnya.
Lanjutnya, bersekolah melibatkan semua pihak untuk membentuk karakter anak-anak kedepannya, pada intinya Lutra bersekolah membantu mengisi karakter anak-anak yang selama ini menjadi tanggung jawab kami sekolah.
“Kita bagi menjadi tanggung awab bersama, kalau ada anak yang nakal itu, bukan hanya guru saja yang di salahkan tetapi masyarakat sekitar, tokoh adat, tokoh agama itu bertanggung jawab terhadap kegagalan pembentukan karakter anak tersebut,” lanjutnya
Ismaruddin berharap dukungan dari semua pihak, tanpa dukungan tersebut maka program ini basi.
“Kita berharap kedepannya ialah anak- anak yang cerdas dan berakhlak mulia, karena dia adalah investasi masa depan,” tutupnya. (Yustus)

