PEDOMANRAKYAT, TOMONI TIMUR — Perayaan Natal umat Kristiani di Desa Purwosari, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, berlangsung khidmat, aman, dan tertib. Perayaan Natal tahun ini dilaksanakan di dua gereja berbeda yang berada dalam satu wilayah desa.
Ibadah Natal pertama berlangsung di Gereja Masehi Injil Indonesia (GMII) pada Jumat (19/12/2025). Sementara itu, ibadah Natal berikutnya digelar di Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) pada Sabtu (20/12/2025).
Perayaan Natal tersebut dihadiri jemaat dari berbagai denominasi gereja di Kecamatan Tomoni Timur, bahkan sebagian berasal dari luar wilayah. Kehadiran lintas denominasi ini mencerminkan semangat kebersamaan dan toleransi yang terjalin di tengah masyarakat.
Camat Tomoni Timur Yulius dan Kepala Desa Purwosari Lagiyo tampak kompak menghadiri perayaan Natal di dua gereja tersebut. Kehadiran unsur pemerintah di tengah jemaat menjadi bentuk dukungan terhadap kehidupan beragama yang rukun dan damai.
Dalam sambutan Natalnya, Kepala Desa Purwosari Lagiyo menyampaikan ucapan selamat Natal kepada seluruh umat Kristiani di desanya. Ia mengajak jemaat untuk bersyukur karena masih dapat merayakan Natal dalam keadaan sehat.
“Kita patut bersyukur karena masih bisa merayakan Natal tahun ini dalam keadaan sehat. Semoga kita semua dapat memasuki tahun 2026 dalam keadaan sehat pula,” kata Lagiyo.
Lagiyo juga mengajak umat Kristiani untuk meneladani ajaran Yesus Kristus yang disimbolkan melalui lilin Natal, sebagai terang yang menerangi setiap kegelapan di sekitarnya.
[caption id="attachment_87928" align="alignnone" width="300"]
Senada dengan itu, Camat Tomoni Timur Yulius mengapresiasi ketertiban masyarakat, khususnya umat Kristiani, dalam merayakan Natal. Ia mengimbau agar perayaan Natal dilakukan secara sederhana dan tidak berlebihan.
“Mari kita rayakan Natal dengan tertib, tidak dengan euforia berlebihan yang dapat mengganggu orang lain dan merusak kedamaian masyarakat yang selama ini terjaga dengan baik di Kecamatan Tomoni Timur,” ujar Yulius.
Ia juga berharap situasi kondusif tersebut dapat terus terpelihara selama rangkaian perayaan Natal hingga perayaan Tahun Baru. Terkait tema Natal nasional, “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga”, Yulius mengajak umat Kristiani untuk menjaga keharmonisan keluarga.
Menurut dia, keluarga merupakan fondasi utama kehidupan sosial. Karena itu, ia menegaskan pentingnya mencegah kekerasan dalam rumah tangga serta menjaga relasi yang sehat antara suami, istri, dan anak.
“Saat ini tidak sedikit keluarga yang berada di ujung tanduk. Ini harus diselamatkan sebelum benar-benar hancur,” kata Camat #)

