PEDOMANRAKYAT, GOWA – Di sebuah ruang kerja yang tenang di Desa Bontolangkasa Selatan, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Kamis siang (25/12/2025), Muh. Naim Suro tampak duduk santai. Namun, jangan terkecoh dengan ketenangan pria bergelar S.Sos dan NLP ini. Di balik pembawaannya yang diplomatis, Penjabat (Pj) Kepala Desa yang dilantik pada 14 Februari 2025 lalu ini adalah arsitek di balik deretan “kegilaan” positif yang mengubah total wajah desanya hanya dalam waktu 10 bulan.
“Kalau dikasih amanah, kita harus ‘bermain gila’,” ujarnya sembari tersenyum lebar. Bagi Naim, bermain gila berarti menolak untuk diam. Ia meyakini bahwa seorang pemimpin harus menunjukkan terobosan nyata agar desa tidak berjalan di tempat atau sekadar mengulang pola lama yang monoton.
Padahal, Naim bukanlah orang asing bagi warga setempat. Sejak tahun 2003, ia telah mengabdi sebagai Sekretaris Desa. Namun, ketika tanggung jawab sebagai Pj Kepala Desa jatuh ke pundaknya, ia dipaksa keluar dari zona nyaman. Tantangan pertama datang hanya dua bulan setelah ia menjabat, saat ia diminta mengikuti lomba desa. Meski sempat ragu karena statusnya yang hanya pejabat sementara, dorongan dari Camat Bontonompo membakar semangatnya. Hasilnya pun luar biasa; Bontolangkasa Selatan menyabet Juara 1 Tingkat Kabupaten Gowa dan Juara 2 di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, menyisihkan lebih dari dua ribu desa lainnya.
Prestasi itu bagaikan pembuka keran penghargaan lainnya, mulai dari pengakuan Kemenkumham RI melalui Program Griya Abhipraya Sombere hingga gelar “Desa Brilian” dari BRI. Namun bagi Naim, kemajuan sejati bukan sekadar deretan trofi, melainkan perubahan yang dirasakan langsung oleh masyarakat di depan pintu rumah mereka sendiri.

