PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Malam itu, Unhas Hotel & Convention menjadi saksi perjumpaan lintas generasi. Penerbitan Kampus Identitas Universitas Hasanuddin (Unhas) merayakan Dies Natalis ke- 51, bukan sekadar sebagai seremoni ulang tahun, melainkan sebagai penanda perjalanan panjang sebuah media kampus yang telah menemani denyut intelektual mahasiswa sejak puluhan tahun silam.
Perayaan yang dirangkaikan dengan malam ramah tamah dan awarding night lomba jurnalistik, Minggu (28/12/2025), terasa hangat dan penuh nostalgia. Para pendiri, alumni, kru lintas angkatan, hingga pimpinan universitas duduk dalam satu ruang, berbagi kenangan dan harapan tentang masa depan Identitas Unhas.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof. Dr. drg. Muhammad Ruslin, PhD, Wakil Rektor III Unhas Prof. Dr. Farida Patittingi yang kini menjabat Plh Rektor UNM, serta sejumlah tokoh akademisi dan alumni Identitas lainnya. Mereka menjadi saksi bagaimana media kampus ini bertahan dan tumbuh di tengah perubahan zaman.
Mewakili Rektor Unhas, Prof. Muhammad Ruslin menyampaikan apresiasi atas konsistensi PK Identitas Unhas dalam melahirkan produk jurnalistik yang berkualitas. Menurutnya, Identitas bukan hanya ruang publikasi, tetapi juga ruang belajar bagi mahasiswa untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab.
“Identitas Unhas telah membuktikan diri sebagai media kampus yang mampu menghadirkan informasi yang bermanfaat dan mengedukasi publik,” ujarnya.
Nuansa nostalgia semakin terasa saat Prof. Sukardi Weda, PhD—calon Rektor Unhas—turut hadir dan berbagi kisah personalnya bersama Identitas. Bagi Prof. Sukardi, PK Identitas bukan sekadar media, melainkan titik awal perjalanan intelektualnya sebagai penulis.
Ia mengenang bagaimana tulisan pertamanya dimuat di PK Identitas Unhas pada tahun 2001 dan 2003. Artikel berjudul “Paradigma Pendidikan Tinggi di Era Globalisasi” yang terbit pada awal Februari 2001 menjadi pemantik semangat menulis yang terus menyala hingga kini.
“Dari Identitas, saya belajar menulis dan berani menyampaikan gagasan. Itu kemudian membawa saya produktif menulis di berbagai media,” tuturnya, mengenang masa-masa awalnya sebagai penulis opini.
Dalam pesan reflektifnya di usia ke- 51, Prof. Sukardi—yang akrab disapa Prof. Kardi—berharap PK Identitas Unhas tetap setia pada nilai-nilai jurnalisme: akurat, berimbang, dan berpihak pada kepentingan publik. Ia juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi digital agar Identitas tetap relevan bagi generasi mahasiswa hari ini, khususnya Generasi Z.
Lima puluh satu tahun bukan waktu yang singkat. Dari era mesin ketik hingga platform digital, PK Identitas Unhas telah melewati berbagai fase zaman. Namun satu hal yang tetap terjaga: semangat kritis mahasiswa dan keberanian menyuarakan kebenaran. Di usia ke-51 ini, Identitas Unhas bukan hanya merayakan usia, tetapi juga merawat ingatan dan menyalakan harapan untuk masa depan jurnalisme kampus yang lebih bermakna. (Ardhy M Basir)

