PEDOMAN RAKYAT, MAKASSAR .- Di balik akuarium-akuarium kecil yang memantulkan warna-warni pelangi, tumbuh sebuah gerakan kecil yang besar maknanya. Gerakan ini, bukan dari lembaga raksasa, atau tokoh masyarakat, melainkan dari sekelompok orang yang menamakan diri “Pecinta Ikan Cupang Indonesia Timur”.
Komunitas yang berkedudukan di Kota Makassar ini berdonasi untuk korban bencana Sumatera dan Aceh, melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar. Donasi sebesar Rp5.358.000 diserahkan Ignatius Joko Subiyanto, mewakili rekan rekannya, di Kantor BAZNAS Kota Makassar, Jalan Teduh Bersinar No 5, Kecamatan Rappocini, Senin, 29 Desember sore tadi.
Usai penyerahan uang tunai yang diterima Ketua BAZNAS Kota Makassar, H.Ashar Tamanggong, Ignatius Joko Subiyanto bersama rekan rekan juga menjelaskan komunitas yang mereka wakili, termasuk donasi yang mereka peroleh.
Komunitas Ikan Cupang menyadari, jarak geografis antara Sumatera, Aceh, dan Makassar di Sulawesi Selatan, tak mengenal batas kepedulian. Apalagi, disaat saudara saudara mereka tertimpa musibah bencana yang bukan saja meluluhlantakkan harta benda, melainkan lebih 1000 jiwa meninggal.
Lalu mengapa komunitas Ikan Cupang menyalurkan donasi mereka ke BAZNAS? Ignatius Joko Subiyanto mengaku, pihaknya membutuhkan lembaga yang profesional, transparan, dan punya jaringan sampai ke pelosok Sumatera dan Aceh.
“Kami meyakini, dengan jaringan yang dimiliki BAZNAS, mereka bisa menyampaikan amanah kami dari Pecinta Ikan Cupang hingga ke lokasi bencana,” tuturnya.
Seorang rekan Ignatius Joko Subiyanto menambahkan, dirinya menyaksikan banjir bandang yang meluluhlantakkan desa, longsor mengubur rumah, dan ratusan keluarga kehilangan tempat tinggal. Dari layar ponsel, dia mengaku melihat wajah-wajah sendu anak-anak yang kehilangan mainan, sekolah, bahkan orang tua. Sedih!
“Kita punya banyak hal kecil yang bisa digunakan untuk membantu banyak orang di lokasi bencana sana. Bahkan, sebenarnya bukan saja donasi yang kami salurkan, melainkan juga perhatian, doa, jaringan, dan semangat gotong royong, semangat memanusiakan para korban bencana,” tuturnya.
Sementara itu, H.Ashar Tamanggong mengaku bangga atas inisiatif yang dilakukan Komunitas Pecinta Ikang Cupang yang memberi kepercayaan kepada lembaga amil yang dipimpinnya bersama empat komisioner lainnya tersebut.
“Yang pasti kami bangga, karena komunitas Ikang Cupang ini merespon dengan hati yang tulus. Insya Allah, donasi ini bermanfaat bagi korban bencana. Donasi ini merupakan cerminan dari siraman ekor ikan cupang yang tak pernah berhenti menari dalam akuarium,” tutur ATM—sapaan akrabnya dengan senyum.
Yang jelas, demikian ATM, donasi yang diberikan Komunitas Ikang Cupang sedikit memberi senyum kepada para korban bencana baik Sumatera Utara, Sumatera Barat, maupun Aceh. Para korban d sana akan tersenyum karena sebagian kecil akan berubah menjadi sembako, obat, dan harapan baru.
Di bagian lain, mantan Ketua Lembaga Dakwah NU Kota Makassar itu melihat, dalam konteks bencana, “manfaat” itu tercermin melalui zakat , infak , sedekah , dan sadaqah jariyah. Zakat, sebagai salah satu rukun Islam, memiliki tujuan sosial yang eksplisit--membantu 'asnaf' (golongan orang miskin) termasuk mu'allaf (yang terkena musibah).
BAZNAS, sebagai lembaga resmi yang mengelola zakat secara terstruktur, berperan mengoptimalkan aliran dana sehingga sampai pada muhtasirin (penerima zakat) yang paling membutuhkan,” urai Doktor dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam dengan judul disertasi ‘Manajemen Pendidikan Karakter di MAN 2 Makassar dan SMA Islam Athirah di kampus UMI Makassar itu.
Sebelum menutup komentarnya, dai kondang kelahiran Takalar ini menegaskan, donasi kepada mereka yang menutuhkan adalah cermin yang memantulkan wajah kemanusiaan.
“Ibarat menyerahkan makanan, donasi karena Allah tidak sekadar menyerahkan bantuan, bukan pula hanya memberi makan perut, tetapi memuji martabat. Malah, menyerahkan donasi dengan cara membungkuk, bukan karena merasa lebih rendah, tetapi karena tahu bahwa kemanusiaan sejati tumbuh di ruang-ruang rendah hati,” tutup ATM. (din)

