PEDOMANRAKYAT, Luwu Timur — Camat Tomoni Timur, Yulius, menghadiri perayaan Natal di tiga lokasi berbeda dalam satu hari, Sabtu (27/12). Kehadiran tersebut menjadi penanda komitmen pemerintah kecamatan dalam merawat kebersamaan dan toleransi umat beragama di wilayahnya.
Perayaan Natal pertama yang dihadiri Yulius adalah Natal Kerukunan Keluarga Bastem Kecamatan Tomoni Timur yang ke-18. Ibadah Natal itu digelar di rumah salah seorang anggota kerukunan di Lorong 2, Desa Purwosari.
Dalam sambutannya, Yulius berharap Kerukunan Keluarga Bastem tidak hanya menjadi ruang silaturahmi, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah, khususnya dalam menjaga keamanan, ketertiban masyarakat, serta kebersihan lingkungan.
“Kerukunan Bastem harus bisa menjadi contoh yang baik dalam berbagai hal, terutama dalam menjaga keharmonisan sosial,” kata Yulius.
Usai menghadiri Natal Kerukunan Bastem, Yulius melanjutkan agenda ke Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) Jemaat Baitani, Desa Margomulyo, yang berada di ibu kota Kecamatan Tomoni Timur. Di hadapan jemaat, ia kembali menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama perayaan Natal dan Tahun Baru.
Camat Tomoni Timur mengingatkan agar perayaan Natal tidak dilakukan secara berlebihan hingga berpotensi mengganggu masyarakat lain yang tidak merayakan.
“Jangan sampai kita merayakan Natal dengan euforia berlebihan yang justru mengganggu orang lain dan pada akhirnya bisa memicu konflik,” ujarnya.
Perayaan Natal ketiga berlangsung di Gereja Toraja Jemaat Moria Pangala, Desa Pattengko. Meski tiba menjelang akhir ibadah, kehadiran Yulius tetap disambut hangat oleh jemaat. Gereja yang terletak di kawasan persawahan itu tetap dipenuhi umat, meskipun hujan turun sepanjang ibadah.
Ia juga mengapresiasi antusiasme jemaat yang tetap hadir beribadah di tengah cuaca kurang bersahabat. “Ini pertanda bahwa umat Kristen di Jemaat Pangala sangat antusias merayakan Natal tahun ini,” katanya.
Terakhir, camat Tomoni Timur mengajak jemaat untuk mensyukuri kesempatan merayakan Natal bersama keluarga, termasuk mereka yang merantau dan dapat pulang kampung pada momen Natal. (#)

