PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Di sebuah sudut Kota Makassar, aroma kopi bercampur dengan obrolan tentang buku dan mimpi. Senin sore (29/12/2025), Green Kafe 22 di Jalan Andi Tonro menjadi saksi lahirnya sebuah gerakan sederhana namun penuh harapan: Gerakan Berbagi Bacaan (BookCircle).
Gerakan ini merupakan hasil kolaborasi Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan (HIMJIP) Universitas Pancasakti (UNPACTI) Makassar.
Tak ada seremoni berlebihan. Hanya penyerahan buku secara simbolis—namun dari sanalah perjalanan panjang literasi dimulai.
Buku diserahkan langsung oleh Founder K-Apel sekaligus inisiator gerakan, Rahman Rumaday, kepada perwakilan HIMJIP UNPACTI. Isyarat kecil itu menyimpan makna besar: buku tak untuk disimpan, melainkan untuk dibaca, dibagikan, dan dihidupkan kembali melalui percakapan.
Diskusi literasi pun mengalir hangat. Bukan diskusi yang kaku, melainkan obrolan yang tumbuh dari keresahan dan harapan. Rahman Rumaday, yang akrab disapa Bang Maman, menyampaikan bahwa BookCircle lahir dari keyakinan sederhana—bahwa literasi tidak selalu harus mahal, apalagi eksklusif.
“Satu buku berpindah, seribu pikiran bertumbuh. Jika buku ini sampai di tanganmu, bacalah. Jika hatimu tersentuh, bagikan kembali,” tuturnya.
Bagi Bang Maman, berbagi bacaan adalah bentuk kepedulian sosial yang paling mudah dijangkau. Tak selalu tentang uang atau fasilitas besar, tetapi tentang satu buku, satu kata, bahkan satu gagasan yang bisa menyalakan kesadaran.
“Sederhana, tapi mahal harganya,” ujarnya pelan, namun penuh makna.
Harapan serupa juga disampaikan Subagusa, Ketua BookCircle Gerakan Berbagi Bacaan. Ia melihat BookCircle bukan sekadar gerakan memindahkan buku dari satu tangan ke tangan lain, melainkan ruang perjumpaan gagasan lintas komunitas dan mahasiswa di ruang-ruang publik.
“BookCircle ingin menghadirkan bacaan yang hidup. Buku-buku yang berjalan, berpindah, dan membuka dialog. Dari sanalah empati dan kesadaran kritis tumbuh,” kata Subagusa.
Melalui kolaborasi K-Apel dan HIMJIP UNPACTI Makassar, BookCircle diharapkan terus menjelajah lebih banyak sudut kota, menyapa komunitas, dan merangkul generasi muda. Sebuah ikhtiar membumikan literasi dengan cara yang paling manusiawi: berbagi.
Karena terkadang, perubahan besar berawal dari satu buku yang berpindah tangan—dan satu hati yang tersentuh. (Ardhy M Basir)

