Perbaikan Jalan
Tugas terberat sekaligus menantang duet Paris – Islam adalah mengakomodasi segera keluhan dan kekecewaan berkepanjangan masyarakat jeneponto perihal kerusakan jalan-jalan desa. Mengurai keluhan warga yang sudah berpuluh tahun dengan minimnya anggaran pemda, dibutuhkan strategi khusus dengan pendekatan berani.
Melintasi dan merasakan kerusakan jalan yang sama, Paris sadar betapa pantas keluhan dan kekecewaan warga. Tidak mengulur waktu banyak, satu persatu ruas jalan yang perbaikannya menjadi tanggungjawab kabupaten Jeneponto beliau jadwalkan dengan tegas dan terukur.
Antara lain jalanan yang sudah dimuluskan: Ruas Pammekang – Bulo-Bulo – Palajau, Kecamatan Arungkeke. Ruas Romanga – Panaikang – Taba, Kecamatan Binamu. Dan ruas Mangepong – Paitana, Kecamatan Turatea.
Demi meningkatkan infrastruktur jalan di tahun 2025, Pemda Jeneponto mengalokasikan anggaran dengan total hampir Rp 50 miliar, yang diprioritaskan untuk perbaikan jalan di berbagai titik penghubung antar desa. Dana ini berasal dari efisiensi anggaran yang ditarik dari pos yang dinilai kurang bermanfaat, lalu dialihkan ke proyek perbaikan jalan dan kegiatan lain yang lebih dirasakan masyarakat.
Tak ingin bombastis, Paris menargetkan perbaikan minimal 20 km per tahun, dengan total target perbaikan jalan sepanjang 100 km dalam 5 tahun, yang disesuaikan anggaran pendapatan daerah. Belum cukup memang jika dibandingkan panjang jalan rusak yang mencapai 279 km lebih dari total panjang jalan 877,5 km. Tapi jauh lebih memadai dibanding proyek perbaikan jalan yang hanya tambal sulam bahkan tidak dikerja sama sekali. Bupati Paris Yasir sangat memperhatikan kualitas jalan agar bisa digunakan jangka panjang.
Paris paham betul dari sekian banyak manfaat jalan mulus antar desa, ada tiga poin penting yang hendak diraih manfaatnya: 1) Meningkatkan perekonomian desa dan kualitas hidup warga; 2) Mempermudah akses pendidikan dan kesehatan masyarakat (layanan darurat) dan; 3) Mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Sudah terlalu lama masyarakat menderita, kecewa, luntur kepercayaannya pada pemerintah lantaran jalanan rusak. Sebagai bupati, tugas Paris memulihkan kembali kepercayaan itu.
Kebencian bisa saja menutup mata kita pada seseorang, namun rasa syukurlah yang membuat kita menghargai kesungguhan perbuatan baiknya. Kita tunggu gebrakan Paris selanjutnya. ( MY )

