Selain itu, Kemenag Sulsel juga terus mendorong peningkatan kualitas layanan keagamaan yang lebih dekat dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Di bidang pendidikan keagamaan, penguatan peran madrasah dan lembaga pendidikan keagamaan dilakukan melalui peningkatan mutu layanan dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Sementara di tingkat akar rumput, kata Ali Yafid, KUA diarahkan bertransformasi menjadi pusat layanan keagamaan yang solutif, tidak hanya sebatas pelayanan administrasi, tetapi juga pembinaan umat serta penguatan moderasi beragama.
Dari sisi tata kelola organisasi, lanjutnya, peningkatan akuntabilitas dan kinerja birokrasi juga menjadi perhatian. Hal tersebut tercermin dari hasil evaluasi Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI yang kembali menempatkan Kanwil Kemenag Sulsel pada kategori baik.
“Capaian ini tentu belum sempurna. Karena itu, masukan dari para stakeholder hari ini menjadi bagian penting agar layanan keagamaan ke depan semakin berdampak dan berkelanjutan,” ujar Ali Yafid.
Pada kesempatan yang sama, Kanwil Kemenag Sulsel juga menganugerahkan Anugerah Kerukunan 2025 kepada tokoh dan lembaga yang dinilai konsisten berkontribusi dalam membangun dialog, memperkuat toleransi, serta menjaga harmoni antarumat beragama di Sulawesi Selatan.
Anugerah tersebut diberikan kepada sejumlah lembaga lintas agama, antara lain Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Sulselbara, Keuskupan Agung Makassar, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulsel, Permabudhi Sulsel, Walubi Sulsel, dan Matakin Sulsel.
Selain itu, kategori komitmen tinggi dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama diberikan kepada Prof. Dr. H. Muammar Bakry, Lc., M.A., dan Prof. Dr. H. Arifuddin Ahmad, M.Ag. Sementara kategori tokoh inspiratif dianugerahkan kepada Prof. Dr. H. Wahyuddin Naro, M.Hum.
Kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Kepala BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan Prof. Dr. Muhammad Jufri, Rektor Universitas Islam Makassar Prof. Dr. H. Muammar Bakry, serta Ketua Program Studi S3 Pascasarjana UIN Alauddin Makassar Dr. Hj. Yuspiani.
Melalui kegiatan ini, Kanwil Kemenag Sulsel menegaskan, kerukunan umat beragama merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, bukan semata tugas pemerintah, tandas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Ali Yafid. (Hdr)

