Pemerintah Kota Makassar menegaskan bahwa merayakan pergantian tahun adalah hak, tetapi hak itu dibatasi oleh kewajiban menjaga ketertiban dan keselamatan publik. Aparat gabungan Polri, TNI, dan pemerintah daerah disiagakan penuh di jalan protokol, pusat kota, kawasan wisata, hingga titik-titik rawan pelanggaran. Kota ini dijaga bukan untuk membatasi kebahagiaan, melainkan melindungi nyawa.
Pesan aparat terdengar sederhana namun mengikat: euforia sesaat tak sebanding dengan risiko hukuman bertahun-tahun, apalagi kehilangan keselamatan. Malam Tahun Baru 2026 bukan panggung kebebasan tanpa batas, melainkan ujian kedewasaan warga kota.
Di bawah langit Makassar yang akan berganti tahun, harapannya satu—agar pergantian angka di kalender benar-benar diiringi perubahan sikap. Merayakan dengan tenang, pulang dengan selamat, dan memulai tahun baru tanpa duka. Jika itu terwujud, mungkin itulah pesta tahun baru yang paling bermakna. ( Ardhy M Basir )

