Komunitas Sawerigading : Kuatkan Literasi Sejarah Budaya Generasi Muda Tana Luwu

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, PALOPO–Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kemampuan literasi masyarakatnya masih tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan dari Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Indonesia tahun 2022 sebesar 64,48 dari skala 1-100. Angka itu menjadi fakta betapa pentingnya pembangunan literasi di Indonesia sebagai modal menuju negara maju dan Indonesia Emas 2045.

Idwar Anwar, melihat bahwa kesenjangan yang masih cukup tinggi menyangkut pembangunan literasi itu harus segera diselesaikan, setidaknya dikurangi, sehingga masyarakat Indonesia benar-benar multiliterat. Oleh karena itu, menurutnya, harus pemerintah mencanangkan berbagai macam program agar IPLM Indonesia di akhir tahun 2024 mencapai target sebesar 71,4.

“Untuk mencapai hal tersebut, selain menyiapkan peta jalan pembudayaan literasi, Pemerintah terus mendorong kerjasama segenap pihak: Pemerintah, Dunia Usaha, Akademisi, Kelompok Masyarakat, hingga Media untuk meningkatkan budaya literasi sekaligus mencapai target tahun 2024,” jelas Idwar, yang seorang penulis dan sejarawan di Sulawesi Selatan ini.

Idwar yang biasa disapa Edo ini pun menambahkan, jika kondisi literasi Indonesia masih terbilang rendah, bagaimana pula dengan literasi sejarah budaya Indonesia, terlebih lagi literasi sejarah budaya daerah. “Tentu ini jauh lebih rendah lagi. Karena itu, perlu upaya khusus dar setiap daerah untuk juga ikut mengembangkan literasi budaya daerahnya masing-masing.”

Untuk itu, Idwar menerangkan, pemerintah pusat melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dalam pasal 5 telah menetapkan 10 objek pemajuan kebudayaan yang harus dilestarikan yakni tradisi lisan; manuskrip; adat istiadat; ritus; pengetahuan tradisional; teknologi tradisional; seni; bahasa; permainan rakyat; dan olahraga tradisional. Melalui undang-undang tersebut, pemerintah Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/ atau Setiap Orang seharusnya berperan penting dalam melestarikan sejarah dan budaya setiap daeah melalui peningkatan literasi sejarah budaya daerah, terlebih lagi yang hampir bahkan telah punah.

Baca juga :  Kontingen Gowa Versus Pangkep di Final Sepak Takraw Porseni PGRI

Karenanya, Idwar menegaskan, pembangunan literasi, terkait khazanah sejarah budaya daerah ini akan semakin menguat jika pelibatan masyarakat, khususnya generasi muda sebagai pelanjut cita-cita bangsa Indonesia dimaksimalkan.

“Selama ini, literasi sejarah budaya tidak begitu mendapat perhatian pemerintah, dan minat masyarakat, utamanya di kalangan generasi muda, sehingga lambat laun, tentunya akan semakin teralienasi dari masyarakatnya sendiri,” tegas penulis Ensiklopedi Sejarah Luwu dan Ensiklopedi Kebudayaan Luwu ini.

Bagi Idwar, Sulawesi Selatan merupakan wilayah yang sangat kaya dengan berbagai khazanah sejarah dan nilai-nilai budaya masa lalu yang masih relevan dengan kondisi kekinian. Maka dari itu, seharusnya mendapat perhatian, khususnya pemerintah, untuk digali dan dilestarikan melalui peningkatan literasi sejarah budaya daerah, salah satunya sejarah budaya Tana Luwu yang merupakan bekas kerajaan tertua di Sulawesi Selatan yakni Kedatuan Luwu.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Mengejar Kuliner Setelah Jogging, dari Coto hingga Sup Ubi

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Setelah melakukan jogging, banyak orang yang merasa lapar dan ingin menikmati makanan yang lezat....

16 Peserta Ikuti Grand Final Pemilihan Duta Anak Sinjai

PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Pemkab Sinjai berkomitmen memberikan perhatian dan kepedulian terhadap hak-hak anak untuk dapat mengembangkan potensi diri...

Gelar Musprov PSMTI DKI Jakarta, Suwarno Hardjo Setio Kembali Terpilih Jadi Ketua

PEDOMAN RAKYAT - JAKARTA. Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi DKI Jakarta baru saja menggelar Musyawarah Provinsi...

“Jaga Teman”, Gerakan Senyap Lawan Perundungan di Sekolah

PEDOMANRAKYAT, ENREKANG – Di tengah gemuruh dinamika remaja sekolah menengah, sekelompok siswa di Kabupaten Enrekang menyalakan lilin kecil...