PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA.–Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong menyatakan tidak akan menggunakan mobil dinas Alphard, melainkan mobil listrik sebagai kendaraan operasional atau mobil dinas yang harganya jauh lebih murah.
“Jadi bukan Alphard, tapi mobil listrik yang lebih hemat dan ramah lingkungan,” jelas Frederik Minggu (30/3/2025).
Jawaban Frederik ini sekaligus meluruskan informasi yang beredar di masyarakat tentang pengadaan mobil dinas jenis Toyota Alphard seharga Rp 1,8 miliar oleh Pemkab Toraja Utara.
Meski begitu, Dedy sapaanya, membenarkan bahwa berdasarkan APBD tahun 2025 yang sudah disahkan pada akhir tahun 2024 lalu (saat dirinya belum jadi Bupati), terdapat mata anggaran untuk pengadaan kendaraan dinas operasional Bupati dan Wakil Bupati.
“Anggaran kan sudah direncanakan dan disahkan akhir tahun lalu 2024. Setelah kita lihat kembali, terkait efisiensi ini, kita review kembali. Kita memang membutuhkan kendaraan dinas, tetapi bukan Alphard yang harganya mahal itu, tetapi pilihan kita lebih ke mobil listrik, yang lebih ekonomis dan efisien,” urainya.
Ia menjelaskan, mobil listrik ini jauh lebih murah dan bisa menghemat setengah harga dari Toyota Alphard yang dianggarkan sebelumnya.
Kemudian, dengan penghematan ini, Pemkab Toraja Utara bisa membeli lagi aset berupa mobil hybrid, Hyunda.
Mobil hybrid ini bisa menggunakan bahan bakar, juga bisa menggunakan daya baterai.
“Mobilnya juga belum ada, tapi orang sudah ribut. Nda apa-apa, itu tandanya masyarakat kita peka dan terus mengawal pemerintah dalam semua kebijakannya,” ungkapnya.
Frederik mengatakan, dengan menggunakan mobil listrik, juga merupakan salah satu bentuk efisiensi. Karena, pemerintah bisa berhemat dari sisi bahan bakar dan pemeliharaan.