PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi menggelar Diskusi Publik Draf Penulisan Buku Sejarah Indonesia di Ruang Teater Menara Phinisi, Universitas Negeri Makassar (UNM), Senin (4/8/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis Direktorat Sejarah dan Permuseuman dalam upaya menyusun Buku Sejarah Indonesia yang lebih komprehensif, representatif, dan kontekstual dengan perkembangan zaman. Buku ini ditujukan untuk memperkaya khazanah sejarah nasional, baik dari sisi data, fakta, perspektif, hingga metodologi. Di tengah perubahan lanskap global yang begitu cepat, kebutuhan akan narasi sejarah nasional yang kuat dan inklusif menjadi sangat mendesak.
Dalam pelaksanaannya, Kementerian Kebudayaan RI bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Makassar serta Perkumpulan Program Studi Pendidikan Sejarah Seluruh Indonesia (P3SI). Kegiatan ini turut melibatkan kalangan akademisi, praktisi sejarah, guru, mahasiswa, hingga komunitas pemerhati sejarah dari berbagai institusi pendidikan di Sulawesi Selatan.
Rektor Universitas Negeri Makassar, Prof. Dr. Karta Jayadi, M.Sn., dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai ruang refleksi sekaligus partisipasi dalam membangun narasi sejarah nasional yang lebih holistik dan inklusif.
“Diskusi ini sangat penting. Meski ruang terbatas, namun antusiasme peserta sangat tinggi, bahkan banyak yang mengikuti secara daring melalui Zoom. Hal ini menandakan besarnya perhatian masyarakat akademik terhadap upaya kolektif dalam merumuskan sejarah Indonesia yang lebih utuh,” ujar Prof. Karta Jayadi.
Ia juga menyampaikan rasa syukur atas kehadiran berbagai pihak dalam kegiatan ini. “Puji syukur kepada Allah SWT, karena hari ini kita dapat hadir bersama, meskipun dalam ruang terbatas. Kehadiran para pemangku kepentingan yang berkaitan langsung dengan dunia kebudayaan menunjukkan betapa pentingnya forum ini sebagai bagian dari dinamika kebangsaan dan pembangunan karakter bangsa,” tambahnya.
Hadir dalam diskusi publik ini sejumlah tokoh penting, di antaranya Direktur Sejarah dan Permuseuman Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Agus Mulyana, M.Hum., Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kementerian Kebudayaan Prof. Ibnu Hamad, serta jajaran pimpinan UNM.