PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Mantan Media Officer PSM Makassar, Andi Widya Warsa Syadzwina Kamis (30/10?2025) berhasil meraih gelar akademik tertinggi, doktor, di Universitas Hasanuddin.
Mempertahankan disertasi setebal lebih 500 halaman, perempuan kelahiran 45 tahun silam itu dinyatakan lulus dengan yudisium “sangat memuaskan” dalam ujian Promosi Doktor di Aula Prof.Dr.Ir. Fachrudin Program Pascasarjana Unhas yang dipimpin Wakil Dekan III FISIP Unhas Prof.Dr. Suparman, M.Si.. Promovenda mempertahankan disertasi berjudul “Komunikasi dan Olahraga; Studi Manajemen Komunikasi Liga Sepak Bola Indonesia di Era Digital” di bawah bimbingan Tim Promotor terdiri atas Prof.Dr.H.Hafied Cangara, M.Sc. (Promotor) dengan Co-Prmototor :Prof.Dr.Andi Alumuddin Unde, M.Si. Dan Prof.Dr. Tuti Bahfiarti, M.Si. Bertindak sebagai penguji eksternal Prof. Agus Rusdiana, S.Pd., M.A., Ph.D. (Guru Besar Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Penguji internal: Dr. Muhammad Farid, M.Si,, Dr.Hasrullah, M.A., dan Dr.Muliadi Mau, S.Sos, M.Si.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan mantan Wali Kota Makassar Dr. Ir. Ilham Arief Sirajuddin, M.M., Guru Besar UIN Alauddin Prof.Dr. Firdaus Muhammad, M.Ag., Wakil Bupati Maros Muetazim Mansyur, Asisten I Pemkot Makassar dan undangan lainnya tampak hadir di tengah undangan lainnya mengikuti ujian promosi tersebut.
Dr. Andi Widya Warsa Syadzwina, M.Si, menjadi orang pertama yang menulis disertasi yang menyoal hubungan komunikasi dengan olahraga. Begitu menerima ijazah dari Ketua Sidang Promosi, Wina — begitu dia akrab disapa — langsung menyerahkannya kepada Ibunda tercinta. Wina memeluk ibunya lama dan tampak dia menyapu air matanya.
Wina yang menyelesaikan magister di Program Studi Ilmu Komunikasi Unhas (2014) dalam disertasinya menyimpulkan, manajemen komunikasi sangat penting dalam pengelolaan liga Indonesia di era industri saat ini. Manajemen komunikasi yang baik memastikan bahwa para pemangku kepentingan terlibat, terinformasi, dan selaras dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai organisasi sepak bola.
“Adapun kaitannya dengan suporter, sponsor, media, dan pemerintah, suporter sebagai aset penting dalam industri sepak bola memengaruhi masa depan liga sepak bola Indonesia,” ujar lulusan S-1 Bisnis Internasional STIE Nobel Makassar tersebut.
Lulusan Diploma 3 (D-3) Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Unpad Bandung ini menyebutkan, keterlibatan industri televisi maupun platform digital lainnya yang dapat menayangkan pertandingan sepak bola di Indonesia dan aktivitas lainnya yang terkait dengan aset yang dimiliki oleh liga Indonesia, ikut mendorong kemajuan industri sepak bola di Indonesia.
Faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh liga sepak bola Indonesia, kata Wina, ada dua. Pertama, suporter dan penggemar merupakan kekuatan dan aset penting dalam mendorong kemajuan sepak bola Indonesia. Setiap klub atau tim yang mengikuti kompetisi Liga Indonesia memiliki suporter dan penggemarnya masing-masing. Banyaknya sponsor menjadi salah satu kekuatan yang memberikan dukungan finansial untuk menjaga kelangsungan hidup liga dan klub.

