Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Ir Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia pernah berkata, “Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.”
Betapa dahsyatnya kepercayaan yang diberikan oleh Soekarno kepada anak muda dalam mengemban amanah. Anak muda yang diimpikan oleh Soekarno adalah anak muda yang memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap bangsa dan negaranya.
Selanjutnya, Soekarno berkata, “Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis. Kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan- bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini dan syarat itu. Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bistik tapi budak.”
Andai saja ucapan Soekarno ini dibaca berulang dan diaktualisasikan oleh kaum muda, maka betapa hebat dan tangguhnya suatu negara. Bukannya kita ingin menyingkirkan peran orang tua dari segi usia dalam mengurus bangsa ini, apalagi jika orang tua yang kita lihat memiliki skill melebihi anak muda.
Ada kisah menarik, ketika akan memasuki bulan suci Ramadan, masyarakat berkerumun untuk melakukan rukyah dalam menentukan 1 Ramadan. Anas ibn Malik, yang saat itu telah berusia hampir 100 tahun dipercaya oleh masyarakat untuk melakukan rukyat, hebatnya di antara semua yang hadir hanya Anas yang dapat melihat rukyat. Anas bin Malik telah menghafal hadis sejak usia 10 tahun.
Iyas bin Malik bin Muawitah, yang menjadi saksi saat itu berkata, “Tunjukkan kepada kami dimana letak hilal.”