249 Desa Jadi Lokus Aksi Stop Sunting

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT - Makassar.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan bakal segera melakukan tes untuk tenaga supervisor dan tenaga pendamping gizi untuk mendukung program Aksi Stop Stunting.

[caption id="attachment_1554" align="aligncenter" width="768"] Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Sulsel menggelar rapat terkait pendamping gizi, Senin, 14 Februari 2022. (Dok.Pemprov Sulsel)[/caption]

Hal ini menjadi fokus pembahasan pada rapat yang digelar Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Sulsel, Senin, 14 Februari 2022.

Rapat dihadiri Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Sulsel, Andi Nurseha, Dr. Junaidi (TGUPP), Rusdi (Staf Khusus Gubernur), drg. Burhanuddin (Kepala Seksi Kesga-Gizi), Ahmad Ismail (Penanggungjawab Gizi), serta dari Poltekkes.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Sulsel, Andi Nurseha menyampaikan, rencana rekrut enam tenaga supervisor, satu orang pengolah data dan 240 tenaga pendamping gizi.

Tenaga pendamping gizi ini akan melakukan pendampingan. Setiap desa satu orang pendamping gizi.

Sesi tes bagi supervisor dan pengolah data akan berlangsung pada tanggal 17 dan 18 Februari 2022. Sementara untuk tim pendampingan gizi direncanakan akan dilakukan tes pada tanggal 25-27 Februari 2022.

"Masing-masing supervisor, nantinya akan bertanggung jawab di empat kabupaten-kota," jelasnya.

Mereka bertugas untuk melakukan koordinasi dan monitoring dengan tim pendamping gizi di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Tentunya akan berkoordinasi pula dengan tim dinas kesehatan provinsi terkait pelaksanaan kegiatan di desa yang menjadi lokus untuk penurunan stunting

Setiap orang pendamping gizi nantinya bertugas pada satu Desa, berarti ada 240 Desa yang menjadi lokus pada 24 Kabupaten/Kota.

"Mereka akan ditugaskan kurang lebih 7 bulan hingga bulan November dan Desember akan dilakukan evaluasi," katanya.

Pendamping Gizi nantinya akan bertugas untuk memberikan edukasi kepada keluarga pada 1000 Hari Pertama kehidupan dan memberikan paket intervensi gizi pada anak dan ibu hamil untuk Desa lokus stunting di 24 Kabupaten/Kota.

Baca juga :  Pj Bupati Enrekang Tinjau Pembangunan Terminal dan Kanopi Parkir Pasar Sentral

Para pendamping juga akan mensosialisasikan dalam perubahan perilaku pada remaja putri, ibu hamil dan ibu yang memiliki balita.

Upaya penurunan stunting ini pun menjadi fokus Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Yang senantiasa mendorong hadirnya sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik.

Permasalahan stunting menjadi fokus Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Melalui program Aksi Stop Stunting tahun 2022 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan perhatian penurunan stunting di seluruh kabupaten-kota di Sulsel dengan menetapkan 240 desa yang menjadi lokus. (ril)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Arisan IKB PPSP IKIP UP di Malino: Rajut Silaturahmi dan Rayakan Ulang Tahun Hj. Helmy Wahid

PEDOMANRAKYAT, GOWA - Suasana penuh keakraban mewarnai kegiatan Arisan IKB PPSP IKIP UP yang digelar di New Tosil...

Sulsel Jaga Asa Juara di MQKN 2025, Enam Nomor Lolos ke Final

PEDOMANRAKYAT, WAJO — Harum nama Sulawesi Selatan kembali mengalun di ajang Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) 2025. Bertempat di...

Laskar Hanura Rayakan 3 Tahun Perjalanan dengan Maulid Nabi di Makassar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Laskar Masa Depan atau yang dikenal dengan Laskar Hanura, komunitas yang digawangi Jack Sardes bersama...

Dr. Sri Gusty: Sekolah Adiwiyata Bukan Sekadar Tampilan Fisik, tapi Karakter Peduli Lingkungan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - “Sekolah Adiwiyata itu bukan cuma soal tampilan fisik yang bersih dan indah, tapi juga tentang sikap...