Menurutnya, perlu ada jaminan bahwa seluruh pegawai di Pengadilan Negeri Sinjai harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk menghadapi bencana. Sebab dalam keadaan darurat akan terjadi kepanikan.
“Melalui pelatihan dan simulasi ini, kita berharap bisa memahami bahwa bencana kadang tak pernah dapat diduga kapan datangnya, dan setiap usaha evakuasi bertujuan untuk menyelamatkan jiwa, sehingga para pegawai dan staf memiliki pengetahuan yang cukup bagaimana harus bertindak untuk tetap tidak panik saat menghadapi bencana,” jelasnya.
Sementara itu, Analis Kebencanaan BPBD Sinjai, Syamsul Ahmad, mengungkapkan secara garis besar simulasi yang diberikan ini tidak lain sebagai upaya kesiapsiagaan dan kedaruratan.
Salah satu yang menjadi fokus dalam simulasi tersebut adalah cara mengantisipasi dan menolong korban bencana serta pengenalan mitigasi bencana.
“Kegiatan ini sangat baik sekali, minimal ada skill kompetensi yang dimiliki oleh para pegawai dari Pengadilan Negeri sehingga jika terjadi bencana secara tiba-tiba mereka bisa mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan,” kuncinya.
Dalam simulasi ini, terlihat seluruh pegawai dan staf Pengadilan Negeri Sinjai berhamburan keluar gedung untuk menyelamatkan diri akibat adanya gempa bumi.
Mereka juga melakukan upaya penyelamatan terhadap korban akibat gempa bumi mulai dari penyelamatan menggunakan tandu hingga dievakuasi ke Rumah Sakit. Dalam simulasi ini melibatkan puluhan personel dari TRC BPBD dan tim PSC 119 Dinas Kesehatan Sinjai. (AaN)