Obituary Lucky Alyus : Berita Mengantarnya ke Rumah Sakit

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Pada tahun 1978, Lucky beruntung. Ada panggilan bekerja di Mingguan “Bina Baru” pimpinan Syamsuddin Palussai, almarhum, salah seorang wartawan yang hingga akhir hayatnya tidak pernah meninggalkan profesinya sebagai wartawan.
Syamsuddin Palussai (alm.) yang juga putra Soppeng menerbitkan media ini terbit dua kali sebulan. Pak Syam, begitu almarhum kerap kami sapa, termasuk wartawan yang rajin mengikuti event-event olahraga nasional dan internasional. Bukan hanya Pekan Olahraga Nasional (PON), melainkan juga Asian Games. Pada tahun 1982 almarhum dan saya, termasuk dari wartawan Makassar dalam rombongan belasan wartawan Indonesia yang meliput Asian Games IX/1982 di New Delhi India.

Lelaki kelahiran Lajoa, Desa Jennae Kabupaten Soppeng tahun 1957 ini, mengaku, pada awalnya pertama-tama ditugaskan mengantar suratkabar. Tidak hanya itu, sebelum koran terbit, dia juga mulai berkenalan dengan pekerjaan korektor (mengoreksi). Pada saat suratkabar terbit, selain mengantar koran ke pelanggan, dia juga dibekali tugas menagih biaya iklan dan langganan. Meski pekerjaannya berkaitan dengan masalah administratif belaka, namun Lucky sudah mengantongi kartu pers. Jadi boleh meliput dan mengumpulkan informasi. Dulu, wartawan memang didayagunakan. Selain meliput, juga dititipi tugas menagih. Soalnya, belum ada jajaran manajamen yang mendukung seperti koran sekarang.
Berkat kerja sama dengan banyak pihak, akhirnya edisi terbitnya bisa ditingkatkan menjadi empat kali sebulan. Jadi, mingguan. Jumlah halamannya pun tidak lagi empat helai, tetapi delapan halaman. Hebatnya lagi, ketika itu hanya Bina Baru yang berani terbit warna. Meski cuma halaman depan dan belakang serta tengah.

Pada tahun 1982 dia mengikuti Orientasi Kepariwisataan untuk Media Massa yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan. Pada penghujung tahun yang sama, dia mengikuti Kursus Orientasi Wartawan Perhubungan bidang Telekomunikasi yang dilaksanakan Perum Telkom X/Sulsel. Karya Latihan Wartawan (KLW) bidang pemerintahan, juga diikutinya tahun 1983 di Benteng Rotterdam yang dilaksanakan PWI Pusat bekerja sama dengan PWI Sulsel.

Baca juga :  Diikuti Ratusan Pembalap, Inilah Juara Kapolres Cup Drag Bike Championship 2025

Sayang, pada tahun 1982, pimpinan media itu meminta Lucky istirahat saja sebagai wartawan di media tersebut. Tidak jelas alasannya. Beruntung, seorang Kepala Perwakilan Mingguan Inti Jaya di Ujungpandang (kala itu) menemui Lucky. Dia menawarkan lelaki berambut rapi dan lurus ini bergabung di “Inti Jaya” koran terbitan Jakarta, sekaligus di Bawakaraeng lagi.

’’Tentu dengan senang hati saya menerima. Namun kala itu, saya hanya dapat melayani tugas untuk Bawakaraeng sebagai reporter,’’ kata Lucky sebagaimana dia tulis di buku PPKJ Unhas-Deppen 1983.

Setelah Bawakaraeng tiada, Lucky pindah ke Mingguan Pos Makassar yang dipimpin Rahman Arge. Agaknya, di mingguan ini dia tidak betah juga. Sekitar tahun 2000, Lucky ’mendarat’ di Indonesia Pos, pimpinan Burhanuddin Amin hingga akhir hayatnya.
’’Saya jadi wartawan di Indonesia Pos sekarang,’’ kata ayah tiga anak ini 16 Agustus 2009 malam, ketika dikontak melalui telepon selularnya.
Sebagai salah seorang yang dapat dikatakan senior di media pers, Lucky jelas mengalami banyak suka-duka menjadi jurnalis. Sukanya, antara lain sering bertualang dan berkunjung ke berbagai daerah. Ketika dia menjadi Kepala Perwakilan Indonesia Pos di Soppeng, selama lima tahun, kesempatan melawat ini banyak dia peroleh.

’’Saya pernah ke Malaysia bersama anggota DPRD Soppeng. Studi banding ke Jawa-Bali juga,’’ kata Lucky.
Di samping sukanya, tentu saja ada dukanya. Apa itu?
’’Saya pernah masuk rumah sakit, gara-gara berita,’’ katanya mengenang. (*).

1
2
TAMPILKAN SEMUA

1 KOMENTAR

  1. Innaalillaahi wainnaa ilaiihi raaji’uun..
    Selamat jalan sahabat..teman masa kecil hingga diusia senja …
    Di 2 buln terakhir sblum kpergianx, alm banyak bercerita mengenang saat ms kecil , dari mulai suka main bola dari batang pisang kering ( golo’ bura ), makan sup ubi, cari belalang di lapangan dll.
    Tp banyak mengeluhkan sakit di tenggorokanx…
    Jg alm mngatakn sy banyak dosa…sy bilang banyak2 beristigfar… Allah Maha Pengampun..
    Semoga diampuni sgala dosa dan khilafnya..
    Diterima smua amal ibadahnya..
    Aamiin yaa Robbal’aalamiin…

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Jalin Silaturahmi di Atas Roda: Cerita Wisata Arisan IKB PPSP IKIP UP ke Malino

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Ahad pagi (05/10/2025), langit Makassar masih agak redup ketika rombongan Arisan IKB PPSP IKIP UP...

Kolaborasi STIKES Panakkukang dan Desa Bontolanra Takalar Cegah Diabetes Berbasis Digital

PEDOMAN RAKYAT, TAKALAR .-Mendukung terwujudnya masyarakat desa sehat dan mandiri, tim pengabdian masyarakat dari STIKES Panakkukang bersama mitra...

Semarak Malam Ramah Tamah FISIP Unismuh Makassar, Deng Ical Beri Semangat Pengabdian untuk Wisudawan

PEDOMAN RAKYAT, MAKASSAR.- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Makassar sukses menggelar Malam Ramah Tamah...

SatRes Narkoba Polres Soppeng Penyuluhan Di Desa Watu 

PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG – Kasat Res Narkoba Polres Soppeng AKP Heriyadi Nur SE MM bersama sejumlah anggota menggelar pembinaan...