Rekan pria Bugis kelahiran Pinrang, 28 Agustus 1962 ini, Dr. Mulyadi, M.Pd dikonfirmasi terpisah menyebutkan, peserta Muswil tidak salah memilih Ketua IKA saat ini. Pasalnya, saat ini dan ke depan, IKA PMII membutuhkan sosok yang punya kemampuan lebih dari lainnya.
“Artinya, ketua terpilih saat ini bukan saja memiliki kemampuan memenej organisasi, melainkan punya kemampuan lobi. Artinya lagi, ketua terpilih saat ini adalah orang yang tepat memimpin IKA PMII,” tegas akademisi Universitas Islam Makassar (UIM) ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, tokoh PMII Dr. Ir. Mukhtar Thahir Syarkawi, MT, ATU mengaku, sebagai seorang kader, tentunya tidak mau mengecewakan kader lainnya. Karenanya, jika nantinya dalam Muswil bertemakan “Meneguhkan Komitmen Ke-Islaman dan Kebangsaan” itu ada kader yang memintanya maju sebagai calon ketua, maka tidak ada pilihan lain, kecuali harus menerima amanah itu.
Keinginan kader PMII kepada Dr. Mukhtar Thahir, tidak lain karena, ia selalu berada dalam suka maupun duka dari organisasi yang lahir dalam rahim Departemen Perguruan Tinggi IPNU – organisasi pelajar yang berada dalam naungan Nahdlatul Ulama (NU), pada 17 April 1960.
Menurutnya, dirinya telah mempertimbangkan secara matang berada dalam lingkungan IKA PMII. Apalagi, seorang Ketua IKA PMII itu harus selalu hadir, termasuk berkontribusi dalam setiap gerak perubahan, sesuai dengan zaman yang demikian berkembang saat ini.
Alumni S1 Teknik Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Magister Teknik Universitas Gajah Mada, dan Doktor Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana (PPs) Universitas Brawijaya Malang, yang kini Dekan Fakultas Teknik UMI Makassar ini menambahkan, ke depan, kader-kader PMII membutuhkan pemimpin dengan kapasitas intelektual yang tinggi. Pemimpin yang banyak menorehkan prestasi membanggakan, hingga pemimpin yang bisa menjadi panutan. (din pattisahusiwa)