Era Baru Ikatan Alumni Unhas (1)

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Usai Mubeslub yang diselenggarakan di Jakarta pada 30 Oktober 2021, timbul polemik di kalangan alumni, gegara steering committee (SC) Mubeslub menyisipkan agenda tambahan, yaitu menetapkan Jakarta sebagai tempat pelaksanaan Mubes IKA Unhas. Alumni Unhas yang lebih banyak berdomisili di Makassar menentang dan menginginkan Mubes di Makassar.

Hingga sepekan lamanya, polemik yang terjadi tak reda-reda juga. Bahkan situasi makin gaduh dan melibatkan alumni secara luas. Sementara itu, Pak JK selaku Ketua Umum PP IKA Unhas, juga tak kunjung bersikap. Akibatnya, polemik makin tajam antara alumni pendukung Mubes Jakarta dan Mubes Makassar.

“Pak JK harus dipaksa segera bersikap,” pikirku.

Kemudian terpikir olehku untuk lebih mendramatisir polemik yang terjadi dengan narasi perpecahan. Saya pun memantiknya dengan sebuah tulisan berjudul, “Alumni Unhas Terpecah,” melalui grup whatsapp pada 07 November 2021. Benar saja, dalam sekejap, tulisan itu berhasil memantik alumni di seluruh tanah air untuk ikut merespon.

“Kau benar-benar membuat kami semua repot. Seharian saya hanya sibuk memberi klarifikasi,” keluh Andi Ilham Paulangi, salah seorang SC Mubeslub Jakarta, melalui saluran telpon. Bukan hanya itu, bahkan ada yang bilang kalau Pak JK tak urung mereaksi.

Untuk mengesankan bahwa perpecahan itu memang benar-benar terjadi, maka, alumni Unhas kubu Mubes Makassar lantas menginisiasi pembentukan Forum Alumni Unhas (FAU) sebagai wadah perjuangan untuk membawa Mubes IKA Unhas di Makassar.

Untuk mengkonsolidasi perjuangan forum ini agar lebih sinergis, maka dibentuk Dewan Presidium, beranggotakan : Bachrianto Bachtiar, Anshar Rahman, Sawedi Muhammad, Rahmat Sasmito, Sudirman Numba, Arqam Azikin, Akbar Endra, Syahman AT, Rahmansyah, dan penulis sendiri.

Ada banyak nama yang mesti disebut, tetapi ruang yang tersedia tak cukup menyebutnya satu per satu. Namun, sejarah perjuangan forum ini, rasanya tidak lengkap tanpa menyebut seorang Ziaul Haq Nawawi. (bersambung)

Baca juga :  Warung Makan Ina Sei, Viral di Bima : Pernah Ambruk, Midun Terserang Sakit Aneh (Bagian 5)

Makassar, 08 Maret 2022

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Memoar: Janji di Ujung Nafas Ayahku

Oleh: Ardhy M. Basir Pengantar Redaksi: Empat puluh tahun lalu, seorang jurnalis senior meninggalkan dunia dalam keheningan sore di bulan...

Jalan Sunyi Pengabdian Bunda PAUD Tomoni Timur

Oleh: Yulius ​Mereka berlatar hijau, berkaus neon menyala. Bukan sekadar warna yang mencolok, tapi penanda ,di sini, di Kecamatan...

Nyalakan Kembali Nama Mayor Thoeng di Hati Makassar

Oleh Arjuna Asnan Amin Alumni Departemen Sejarah FIB Unhas Nama Mayor Thoeng Liong Hoei mungkin belum banyak dikenal oleh...

Kerja Keras Tak Pernah Ingkar, Kepemimpinan Andi Amran Sulaiman Menuntun Indonesia Menuju Swasembada Beras

Oleh: MUSLIMIN MAWI Langit pertanian Indonesia tahun 2025 tampak cerah dan penuh harapan. Laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS)...