Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Daud adalah salah seorang hamba Allah yang taat dalam menjalankan perintah Allah SWT, baik dalam beribadah kepada Allah, maupun menjaga hubungan baik sesama umat manusia.
Daud juga merupakan salah seorang pengusaha sukses yang memiliki banyak aset, juga keluarga yang sakinah. Memasuki usia lima puluhan, Daud agak sakit-sakitan, saat itu ia merasa khawatir kalau-kalau ia meninggal dalam usia yang belum terlalu tua.
Dalam kondisi seperti ini, Daud makin rajin menunaikan ibadah salat malam, makin rajin memohon kepada Allah SWT, agar Allah menerima doa-doa yang selama ini ia panjatkan.
Di antara doa yang dibacanya adalah, "Ya Allah, ya Rahman, Ya Rahim, Engkau menjamin dalam firman-Mu bahwasanya Engkau akan mengabulkan doa hamba-Mu. Selama ini doaku selalu Engkau tolak, meskipun kupanjatkan dengan penuh kekhusukan dan taat pada-Mu. Selama ini kumohon pada Engkau Ya Allah, kabulkanlah doa hamba-Mu yang lemah ini. Dalam keadaan sakit- sakitan seperti saat ini, mohon panjangkan umurku, jangan terlalu cepat Engkau cabut nyawaku, panggillah aku ke khadirat-Mu kalau aku sudah tua kelak.”
Berdesis angin malam menyambut doa hamba Allah SWT yang taat tersebut.
Beberapa hari kemudian, di pagi yang cerah, seorang kakek tua datang bertamu ke rumah Daud, dalam hati Daud berdoa, “Ya Allah panjangkan usiaku sebagaimana kakek yang ada di hadapan ku saat ini.”
Daud menyuruh para pembantunya untuk menyiapkan makanan dan minuman untuk sang kakek.
Makan lezat dan minuman sudah tersedia di hadapan kakek tua tersebut. Tangan sang kakek gemetaran ketika mengambil makanan di hadapannya, makanan yang seharusnya dimasukkan ke dalam, ada yang mengenai hidung dan mata sang kakek.
Demikian hal ini terjadi hingga makanan yang ada di atas piring habis semua. Usai makan sang kakek mengucapkan terima kasih, dan mohon diri. Di tempat sang kakek duduk tertumpuk kotoran yang berlepotan di kainnya.
Seketika Daud berteriak dalam hati, “Ya Allah, ternyata umur terlalu tua tidak enak. Kubatalkan doaku yang telah kupanjatkan dahulu, Ya Allah, Ya Rahman.”
Saat itu juga sang kakek balik tersenyum kepada Daud dan berkata, “Itulah bukti bahwa Allah SWT sangat pemurah kepadamu. Doa-doa yang kau ucapkan, bukannya tidak didengar oleh Allah SWT.
“Wahai hamba Allah yang saleh, aku adalah Izrail, yang hari ini diperintahkan oleh Allah SWT untuk memanggilmu menuju keindahan dan kenikmatan hidup yang lebih abadi daripada apa yang kau nikmati saat ini,” kata kakek tersebut.
Saat itu juga, Daud meninggal dunia dalam keadaan damai dan tenang menuju kehidupan dan kenikmatan yang lebih hakiki.
Semoga kita termasuk hamba Allah yang senantiasa dijaga dan dilindungi oleh Allah SWT. Allah A'lam.
Watampone, 14 Maret 2022