Tim Bioetika FK UMI Presentasi di World Conference Bioetichs di Portugal

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT.CO.ID.PORTUGAL---Tim Bioetika Fakultas Kedokteran (FK UMI hadiri kegiatan 14th World Conference on Bioethics, Medical Ethics and Health Law di Porto, Portugal.

Dalam temu ilmiah skala internasional itu, tim bioetika humaniora dan profesionalisme FK-UMI dapat kesempatan presentasikan dua laporan kasus dilema etik.

Diantaranya, kasus kehamilan karsinoma colon ditinjau dari aspek medis dan etik yang dilaporkan melalui presentasi poster. Untuk kasus kedua, laporan kasus kehamilan dengan HELLP Syndrome dan Eklampsia ditinjau dari aspek medis dan etik-profesionalisme. Untuk laporan kasus ini presentasinya oral.

Tim bioetika Fakultas Kedokteran UMI, Prof. dr. Syarifuddin Wahid, SpPA(K), SpF, Ph. D, Dr. dr. Nasrudin AM, SpOG (K), MARS, M.Sc, dr. Erlin Syahril, SpRad(K)-TR dan dr. Muhammad Mursyid, M.Sc.

Hal terpenting dalam kegiatan ilmiah ini, bagaimana agar tim Dosen Bioetika FK UMI dapat bertemu dan bertukar pikiran serta meningkatkan pemahaman tentang masalah etik dari semua disiplin ilmu kedokteran, baik ilmu medis maupun dalam pendidikan kedokteran.

Hadir dalam konferensi ini, perwakilan dari berbagai negara dan dilaksanakan 7-10 Maret 2022. Kegiatan diawali opening ceremony oleh Chair Bioethics, dilanjutkan konferensi, simposium, presentasi oral dan presentasi poster dengan total jumlah kurang lebih 700 makalah ilmiah.

Awalnya konferensi dunia ini dijadwalkan November 2019, namun karena pandemi Covid-19, diundur hinggaMaret 2022.

Momen conference ini sangat strategis karena tim bioetika, humaniora dan profesionalisme FK UMI bisa share pengalaman dan bagaimana menganalisis masalah etik dari berbagai aspek, khususnya dari aspek etika kedokteran dari berbagai negara, kata Dr. dr. Nasrudin AM, SpOG (K), MARS, M.Sc yang juga Wakil Dekan I FK-UMI itu.

Harapan kita, lanjut Nasrudin, Ilmu bioetika sifatnya sangat general untuk seluruh disiplin ilmu kedokteran dan diharapkan kedepannya menjadi salah satu bagian dalam mengawal pendidikan kedokteran.

Baca juga :  Direktur UT Makassar Terima Silaturrahim Calon Pengelola SALUT Pangkep

Dengan demikian, pengambilan keputusan kedokteran akan lebih baik kedepannya. Pertimbangannya, pendidikan tidak hanya menempatkan kompetensi pengetahuan kedokteran saja, namun hal terutama, bagaimana kompetensi, pengetahuan dan keterampilan etika yang baik dalam pelayanan kedokteran di rumah sakit, praktik, dan dimana saja, ujarnya.

''Kita tidak bisa hanya melihat permasalahan hanya dari aspek medis saja, tetapi juga melihat dari aspek bioetika, humaniora dan profesionalisme bahkan juga kita harus melihat dari aspek spiritual dan nilai-nai agama,'' tandas dr Nasruddin. (*).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Kupoji dan Perlawanan Petani Sidrap terhadap Pupuk Kimia

PEDOMANRAKYAT, SIDRAP - Malam itu, Sabtu 16 Agustus 2025, halaman rumah panggung milik Haji Zulkifli, anggota DPRD Sulawesi...

PKKMB Fakultas Psikologi UNM 2025 Berlangsung Seru dan Penuh Antusiasme

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM) sukses menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB)...

ELSTAR Bus, Perjalanan Nyaman dan Hemat dari Makassar hingga Soroako

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – PT. Els Wisata Marendeng, melalui armada ELSTAR Bus, terus memperkuat posisinya sebagai penyedia transportasi darat...

Pelatihan Jurnalistik FKIK Unismuh: Cetak Jurnalis Muda di Tengah Arus Digitalisasi

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR --Mahasiswa sebaiknya membentuk lembaga pers mahasiswa dan kemudian membuat media massa internal, baik berupa media cetak,...