[caption id="attachment_6248" align="alignnone" width="768"] Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman ketika menerima Kepala Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel, Andi Amanna Gappa di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 17 Maret 2022. (Dok.Pemprov Sulsel)[/caption]
PEDOMANRAKYAT - Makassar.
Kepala Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel, Andi Amanna Gappa, menemui Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, 17 Maret 2022.
Kedatangan BPKA Sulsel untuk berkonsultasi terkait penetapan lokasi stasiun kereta api di Parangloe, Kota Makassar.
Amanna Gappa melaporkan masalah penetapan lokasi stasiun di Parangloe yang akan ditelaah lebih dalam.
Mengenai penetapan lokasinya, ia meminta pertimbangan kepada pihak-pihak terkait, termasuk Gubernur Sulsel.
"Untuk penetapan lokasi stasiun di Parangloe ini ada sedikit masalah," ungkap Andi Amanna Gappa.
Menanggapi laporan BPKA, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan, kereta api merupakan proyek strategis nasional harus didukung pemerintah daerah.
Menurut Andi Sudirman, dalam setiap proyek pemerintah, selalu ada polemik, termasuk pembebasan lahan atau pun penetapan lokasi.
"Komunikasikan dengan baik. Yang terpenting adalah jangan melanggar aturan dan dokumen-dokumennya harus lengkap. Minta juga rekomendasi dari BPKP dan Kejaksaan," pesannya.
Ia juga berpesan agar BPKA tetap mengikuti alur tahapan pelaksanaan yang ada.
"Setiap tahapan pelaksanaan itu harus lengkap dokumennya, sesuai alur tahapan pelaksanaan yang ada," tambahnya. (*)