Tidak Ada Dualisme di IKA SMANSa 82, PAS82 Lahir Sebagai Organisasi Tersendiri

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Tanggapan keras juga dilontarkan Ir. Azhar B Mattalitti – mantan Sekretaris Umum IKA SMANSa 82 yang menegaskan, Muhammad Yusri Lukman selaku Sekjen IKA SMANSa tidak sepantas membuat pernyataan kontroversial dan terkesan asal bunyi di media yang dampaknya lebih memperkeruh kekisruhan di tubuh SMANSa 82, dan bahkan menunjukkan dangkalnya kemampuan berorganisasi yang dimilikinya.

“Kan saudara Yusri Lukman juga hadir meskipun terlambat datang dalam audiensi teman-teman PAS82 dengan Ibu Andi Ina Kartika Sari selaku Ketua IKA SMANSa di Rujab Ketua DPRD Sulsel pada Kamis (17/03/2020) malam. Selain mendengarkan arahan dan petunjuk Ibu Ketua yang mempersilahkan teman-teman PAS82 menyelenggarakan Mubes dan diharapkan hasilnya akan menjadi momen rekonsiliasi untuk menyatukan kembali alumni SMANSa 82, saudara Yusri juga turut memberikan masukan-masukan dan bahkan mengeluarkan pernyataan bahwa teman-teman di PAS82 adalah alumni SMANSa yang tentunya punya hak yang sama untuk diakomodir oleh IKA SMANSa sebagai induk organisasi yang menaungi seluruh alumni SMANSa lintas angkatan,” ungkap Chacha – sapaan akrab Azhar B Mattalitti.

Chacha yang juga saat ini menjabat Sektetaris Umum IKA UVRI/UPRI membeberkan lagi, bahkan saudara Yusri dihadapan forum audiensi itu secara tegas menerangkan bahwa dalam AD/ART IKA SMANSa tidak ada diatur bahwa kepengurusan atau organisasi alumni di tingkat angkatan hanya 1, karenanya kehadiran PAS82 sebagai organisasi resmi yang menghimpun ratusan alumni SMANSa 82 berhak pula untuk mendapatkan pengakuan dan diakomodir oleh IKA SMANSa.

“Kakanda-kakandaku di PAS82 punya hak yang sama untuk diakomodir IKA SMANSa dan berhak pula mengikuti seluruh program kegiatan IKA SMANSa seperti TENAS, Liga Futsal dan lainnya. Bahkan diharapkan dengan kehadiran teman-teman PAS82 dalam TENAS III di Bali bulan Juni mendatang bisa menjadi salah satu ajang rekonsiliasi untuk mempesatukan kembali alumni SMANSa 82,” ujar Chacha – mengutip kembali pernyataan Yusri Lukman dalam rekaman acara audiensi tersebut.

Baca juga :  Anies Baswedan: Makanan di Makassar Luar Biasa, Program Diet Gagal

Kecaman pedas juga diumbarkan Sekretaris IKA IPA9-10 SMANSa 82, James Wehantouw yang menguraikan, jika memang dalam forum audiensi itu pengurus IKA SMANSa tidak menghendaki kehadiran wadah PAS82, tidak sepantasnya bermanis-manis mulut dalam memberikan arahan maupun masukan serta mempersilahkan pelaksanaan Mubes PAS82 berjalan dengan baik dan berjanji akan mengutus pengurusnya hadir mewakili Ketua IKA SMANSa yang berhalangan karena sudah ada agenda penting di Kabupaten Soppeng.

“Sekali lagi disimpulkan bahwa dalam memberikan keterangan pers di media, saudara Yusri Lukman diduga tidak paham berorganisasi dengan menyebutkan telah terjadi dualisme kepemimpinan di IKA SMANSa 82. Jadi tidak benar pernyataan itu, karena di kepengurusan IKA SMANSa 82 hanya 1 ketua yakni saudara Junaldy Monoarfa. Sementara PAS82 terbentuk dan lahir sebagai organisasi tersendiri yang sama-sama menghimpun anggota dari kalangan alumni SMANSa 82 dan nantinya dipimpin seorang ketua yang akan terpilih dalam penyelenggaraan Mubes PAS82 siang ini di Ebony Ballroom Hotel Gamara Makassar,” papar James yang juga menjabat Dewan Penasehat PWI Sulsel ini.

Lanjutnya lagi, dualisme kepemimpinan atau kepengurusan itu sepatutnya dialamatkan kepada saudara Junaldy Monoarfa. Alasannya, sebelum menjabat Ketua IKA SMANSa 82, bersangkutan sudah duduk sebagai Wakil Ketua di kepengurusan IKA SMANSa. “Nah, siapa sebenarnya yang dualisme ? Dengan dualisme kepemimpinan atau kepengurusan yang ditunjukkan Junaldy, apakah bersangkutan bisa bekerja maksimal menjalankan tanggung jawabnya di 2 organisasi yang serupa tapi tak sama, ibarat organisasi tingkat pusat dan tingkat cabang,” tukasnya.

“Dualisme kepemimpinan atau kepengurusan yang dipertontonkan Junaldy dan terkesan direstui oleh pengurus pusat IKA SMANSa, juga dapat menimbulkan sinisme dari kalangan alumni lintas angkatan yang bisa saja menafsirkan apakah alumni SMANSa 82 sudah krisis kepemimpinan ataupun figur-figur pemimpin yang berkualitas dan dapat mengembalikan kejayaan serta nama besar Alumni SMANSa 82 yang selama ini jadi cermin maupun panutan bagi angkatan lainnya,” pungkas wartawan senior ini. (hnd)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Memulai Hari dengan Kopi 183, Menjaga Kebersamaan di Tengah Kesederhanaan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Di sebuah warung kopi sederhana di Kilometer 15, tepat di depan AURI Daya, aroma kopi...

Truk Sampah di Jepang Bersih dan Terawat, Makassar Perlu Belajar

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Di Jepang, menjaga kebersihan adalah bagian dari gaya hidup yang sudah mendarah daging. Bahkan...

Appi Sidak Pasar Terong : Harga Naik, Tapi Bersifat Sementara

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga bahan pokok di Pasar...

Bahagia Itu Sederhana, Kisah Pasangan Pedagang Telur Keliling

Di daerah Barandasi di Kelurahan Maccini Baji, Maros, terdapat sepasang pedagang telur keliling yang menjadi pemandangan sehari-hari di...