Kondisi Rosmiati Semakin Memburuk, Baznas Datang Bawa Bantuan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Melihat kondisi Rosmiati, dan kesungguhan Aisya mencari nafkah meski masih belia, sutradara Film Air Mata Jendi ini pun mengharapkan, kiranya tuhan menurunkan hidayahnya untuk kesembuhannya.

“Sebagai hamba tuhan, kita wajib berdoa. Itu tidak terlepas dari hadis nabi yang menyebutkan, tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya. Karena itu, jika sudah ada donatur yang membantu, saya yakin Rosmiati bisa sembuh. Kesembuhan Rosmiati sangat diharapkan, untuk melihat masa depan anak-anaknya,” tutupnya.

Seperti diketahui, sebenarnya Aisya adalah anak terhebat. Dia mampu melihat kondisi ibunya yang membutuhkan biaya pengobatan yang begitu besar. Disaat ibunya membutuhkan biaya pengobatan, ayahnya meninggalkan mereka. Makanya, Aisya rela menjual kue donat. Sekalipun keuntungan yang diperoleh tidak seberapa, tetapi dia sudah mampu mengambil peran ayahnya.

Di sisi lain, Rosmiati adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Sebelum menderita sakit, dia bekerja di gudang roti di Jalan Gunung Bawakaraeng. Tetapi, entah mengapa, dia menderita seperti ini.

Di gudang roti itu, setiap hari Rosmiati memperoleh upah lebih Rp 100.000, namun setiap minggu baru didapat. Dia bekerja di gudang roti itu sekitar tiga tahun. Tetapi, kini sudah lebih dua tahun dia tidak bisa bangun. Tangannya tidak bisa goyang, badannya menghitam, kakinya tidak bisa lurus.

Kini berat badannya pun lebih ringan dari lebih 50 kilo saat masih sehat, kini hanya tinggal beberapa kilo saja.

“Pertamanya sakit memang di gudang. Awalnya panas, kemudian dibawa ke rumah sakit. Dia bilang sakit di kepalanya. Lama kelamaan, seluruh badannya sakit, hingga tidak bisa bangun. Saat itu, anak saya ini bertanya, bagaimana bisa begini badanku. Saya tidak bisa bangun,” tutur ibunya menirukan ucapan Rosmiati.

Baca juga :  Pembina PedomanRakyat.Co.Id Jadi Pengurus PWI Pusat 2023-2028

Lalu mengapa keluarga Rosmiati tidak membawanya ke rumah sakit untuk berobat ? Tidak lain karena, keterbatasan dana. “Kami berharap Rosmiati bisa berobat di rumah sakit, supaya bisa cepat sembuh. Tapi, masalah yang timbul, tidak ada uang,” tambah ibunya.

Sementara rumah yang ditempati, Rosmiati mengaku bukan rumah pribadinya, melainkan rumah keluarganya dari ibunya. Pemilik rumah petak-petak berlantai dua yang terbuat dari papan yang sudah termakan usia itu memberinya salah satu kamar yang tersambung dengan dapur di lantai II. Hanya saja, untuk ke lantai II harus berhati-hati. Selain papan menuju kamar yang ditempat Rosmiati bersama ibu dan kedua anaknnya sudah rapuh. Sudah berlubang. Mudah patah, sehingga kalau tidak hati-hati bisa jatuh. (din pattisahusiwa)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

H Afdal: Tahun 2026, Kuota Haji Soppeng Meningkat dari 237 Menjadi 906 Orang 

PEDOMANRAKYAT,SOPPENG , Jumlah kuota haji yang dialokasikan untuk Kabupaten Soppeng meningkat dari tahun tahun sebelumnya dan terakhir tahun...

Piala Dunia U-17, Austria Tunggu Portugal atau Brasil di Final

PEDOMANRAKYAT, QATAR - Austria lenggang kangkung ke final setelah menyingkirkan Italia 2-0 dalam partai semifinal pertama Piala Dunia...

1041 ASN di Mamasa Ikuti Assessment, Bupati Welem Sambolangi: Stop Lobi Jabatan

PEDOMANRAKYAT, MAMASA – Sebanyak 1.041 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Mamasa mengikuti test assessment yang...

Bupati Mamasa Melepas Perangkat Internet VSAT Bakti Komdigi RI ke 54 Titik

PEDOMANRAKYAT, MAMASA - Bupati Mamasa Welem Sambolangi didampingi Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Telematika (TIT) Diskominfosandi Kabupaten Mamasa...