Budaya : Badik Iman Di Hati Aspar Paturusi (1)

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : Mahrus Andis, Budayawan tinggal di Bulukumba

Jika menyebut kata badik, bayangan kita tertuju ke satu peristiwa adat yang bernama siriq na pacce. Bagi orang Makassar, badik adalah simbol harga diri.

Seseorang yang merasa nipakasiriq (dipermalukan atau direndahkan martabat kemanusiaannya) maka solusi paling puncak ialah “nyawa”. Tapi itu dahulu, terutama di zaman kerajaan.

Di abad ini, badik (baca: senjata tajam sejenis keris, kelewang atau kawali dalam bahasa Bugis) sudah mengalami pergeseran nilai. Fungsi utamanya untuk membunuh telah dicabut oleh hak azasi kemanusiaan. Badik, tersublimasi menjadi lambang buraqnena buraqnea (lelaki sejati yang bernas dalam pengalaman hidup). Hal ini pun dinyatakan oleh leluhur orang Bugis dalam suatu ungkapan:

“Kalloloni La Baso. Tappiqni gajang. Limbanni salo”.

Ungkapan ini dimaksudkan untuk meyakinkan orang banyak bahwa Kalloloni La Baso (Si Baso sudah matang untuk menjadi suami). Tappiqni gajang (menyelipkan badik di pinggang), artinya, ia sudah siaga membela kehormatan rumah tangganya. Dan Limbanni salo (berani menyeberangi sungai), maksudnya, ia sudah memiliki pengalaman hidup yang luas.

Profil La Baso, dalam konteks nilai badik, adalah indeksikalitas kedewasaan sosok seorang lelaki yang bertanggung jawab. Karena itu, sesuai karakter budaya masyarakat Bugis dan Makassar, maka La Baso (kallolo) dinilai sepadan dengan gadis (anaqdara) yang akan menjadi pasangan hidupnya.

Aspar Paturusi, penyair, teaterawan, dan penulis novel asal Makassar telah menguatkan perubahan nilai pada fungsi badik tersebut. Dalam sebuah puisinya yang berjudul Badik (baca: ini juga yang menjadi judul buku antologinya, Penerbit Garis Warna Indonesia, Jakarta: 2011). Aspar menulis sebagai berikut:

BADIK

jangan sentuh lagi badik kakek/

kini tenang tergeletak di peti/

genggamlah sebilah badik perkasa/

penakluk segala masalah

1
2TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  Andalan Hati Tiba di Lokasi Debat, Ribuan Relawan dan Simpatisan Sambut Antusias

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Ribuan Warga Bone Desak Dalang Kerusuhan Ditangkap, Ketua DPRD Bone A. Tenri Walinonong dan Syakir Diduga Terlibat

PEDOMANRAKYAT, BONE - Ribuan warga Bone melakukan demostrasi menuntut dalang kerusuhan demo Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan-Pedesaan (PBB...

Munafri Arifuddin: PSMTI Jadi Mitra Strategis Pemerintah dalam Program Sosial Di Kota Makassar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan paguyuban dalam membangun Kota...

Independensi Wartawan Terancam, Hendry Ch Bangun Ingatkan Jangan Seret Nama

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA – Jelang Kongres Persatuan PWI, isu intervensi pemerintah kembali mencuat. Padahal, penggunaan fasilitas Balai Pelatihan dan...

TK Ananda Semarakkan HUT ke-80 RI, Tanamkan Nasionalisme Lewat Lomba Edukatif

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Suasana penuh keceriaan menyelimuti halaman TK Ananda di Jalan Mallombassang, Kota Makassar, Sabtu (23/8/2025). Dalam...