Menakar Kelayakan Dua Periode Ahmed Zaki Iskandar Memimpin Kabupaten Tangerang

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : Adi Saputra, SH (Mahasiswa Pascasarjana Hukum Tatanegara Universitas Nasional)

PILKADA 2018 lalu mengantarkan kembali Ahmed Zaki Iskandar menjadi orang nomor satu di Kabupaten Tangerang. Sejak 2013 Ahmed terpilih menjadi bupati hingga kini di penghujung masa jabatannya pada periode kedua yang akan berakhir di tahun 2023 mendatang.

Selama hampir 10 tahun Ahmed memimpin roda pemerintahan Kabupaten Tangerang tentunya perlu kita tinjau kembali, sejauh apa kapasitasnya memimpin Kabupaten Tangerang dan apa yang telah ia berikan kepada masyarakatnya di Kabupaten Tangerang.

Jika dilihat dari pengalaman Ahmed dalam ranah politik di Indonesia, seharusnya kita sudah tidak meragukan lagi kemampuannya dalam menjalankan tanggung jawab sebagai kepala daerah. Dalam jenjang pendidikan Ahmed pernah melanjukan pendidikan S2 di IPDN dan meraih gelar magister ilmu pemerintahan, selain itu pada pemilu 2009 Ahmed juga terpilih sebagai anggota DPR RI Fraksi Golkar.

Tentunya dari pengalaman di dunia politik dan pendidikan Ahmed, kita yakin bahwa Ahmed bisa membawa Kabupaten Tangerang jauh lebih baik. Namun sejauh ini kita melihat kehidupan masyarakat dan infrastruktur Kabupaten Tangerang masih sangat jauh dari kata layak.

Masih banyak jalan yang rusak berat di beberapa daerah yang ada di Kabupaten Tangerang, banyaknya kendaraan besar pabrik yang lalu lalang membuat kondisi jalan lebih buruk sedangkan jalan itu juga menjadi jalan utama masyarakat umum.

Tentunya dengan kondisi seperti ini bisa menimbulkan korban, terutama masyarakat yang melalui jalan itu bisa saja jatuh karena kondisi jalan yang berlubang dan dilindas oleh mobil besar milik perusahaan yang ada disitu.

Selain dari insfrastrukturnya, kita juga melihat pemandangan setiap pagi dan sore masyarakat mencuci pakaian dan peralatan dapurnya di pinggir kali yang dimana kali tersebut bercampur dengan sampah yang menumpuk dan air yang tidak mengalir, seperti tidak teracuhkan oleh pemerintah. Ini bisa menimbulkan penyakit bagi masyarakat, perihal kebersihan dan kesehatan masyarakat tidak terjamin dengan baik.

Baca juga :  Daily News Indonesia Rayakan Milad Pertama dan Kukuhkan Anggota Baru

Tidak hanya sampai disitu. Selain insfrastruktur yang tidak memadai, kebersihan dan kesehatan masyarakat yang tidak terjamin, masyarakat Kabupaten Tangerang juga kurang memiliki kesadaran akan pendidikan. Banyak anak muda yang tidak menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi bahkan tidak sedikit pula yang putus sekolah di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.

Dari kurangnya kesadaran pendidikan masyarakat tentunya juga menyebabkan lambannya kemajuan suatu daerah, karena pendidikan adalah salah satu faktor inti dalam memajukan suatu daerah. Tentunya ini juga menjadi tanggung jawab pemerintah yang harus di benah.

Masih banyak sekali permasalahan yang ada di Kabupaten Tangerang belum terselesaikan oleh Ahmed Zaki Iskandar sebagai bupati yang sudah dua periode menjabat. (***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Pertamina Gelar Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2025, Apresiasi Insan Media dalam Transformasi Energi

Pedomanrakyat.co.id, Jakarta - PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia jurnalistik Indonesia melalui penyelenggaraan Anugerah Jurnalistik...

PSMTI Sulsel dan Pemkot Makassar Jalin Kerja Sama untuk Kemajuan Kota

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengajak semua elemen masyarakat untuk memperkuat kolaborasi dalam memajukan kota....

Oknum Pendemo dari Wajo di Bone, Apakah Soal Pilbup Belum Move On?

PEDOMANRAKYAT, BONE - Demo anarkis di Kabupaten Bone yang terjadi hingga malam tadi dinilai tidak murni lagi. Dari...

Ikut Menanggapi Pernyataan Sri Mulyani, BEMNUS: Negara Sudah Putus Asa

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Menteri Keuangan Sri Mulyani menuai kritikan setelah menyebut gaji guru dan dosen sebagai beban besar...