Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Dalam Alquran, surat al-Baqaroh:183, Allah SWT mengajak orang-orang beriman yang melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan untuk menjadi orang yang bertakwa, yakni senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala sesuatu yang tidak diperkenankan untuk dilakukan.
Di akhir ayat, Allah SWT mengajak dengan kata "semoga" atau "mudah-mudahan" kalian bertakwa. Kata "semoga" merupakan sebuah harapan dan impian bagi siapa saja yang melakukan sesuatu untuk mendapat hasil maksimal.
Ungkapan sederhananya dalam aktivitas sehari-hari, ketika kita menyampaikan pesan kepada saudara atau kerabat yang melakukan perjalan biasanya kita menyampaikan kata "Semoga selamat sampai di tempat tujuan".
Ungkapan ini, merupakan doa dan harapan, agar saudara kita yang melakukan perjalanan bisa tiba di tempat tujuan sesuai harapan kita semua.
Nah, bagaimana agar saudara kita yang melakukan perjalanan bisa tiba di tempat tujuan dengan baik, sehat wal afiat, dan sesuai harapan?
Tentu saja, yang harus dilakukannya adalah dalam perjalanan selalu memperhatikan jalanan yang dilalui, menaati rambu-rambu di setiap sudut jalan, tidak melanggar lampu lalu lintas, dan sebagainya.
Biasanya, sebelum melakukan perjalanan, kendaraan harus diperiksa terlebih dahulu, jika ada onderdil yang rusak, atau agak sedikit bermasalah, langkah pertama dilakukan adalah membenahi hal-hal yang kurang bagus, agar perjalan bisa berjalan mulus.
Demikian pula hal puasa, sebelum melaksanakan ibadah tersebut, sebaiknya kita membenahi diri sendiri, mengintropeksi diri, sembari menengok ke belakang. Kalau ada hal yang kita lakukan dalam ibadah sosial, atau hubungan dengan sesama manusia, yang kurang berkenan bagi orang lain, sebaiknya memohon maaf dan saling memaafkan satu dengan yang.
Hal ini dilakukan, agar perjalanan selanjutnya dapat berjalan baik, dan melangkah dengan hati yang tenang dan damai.
Setelah hati damai dan tenteram, kita awali bulan suci Ramadan dengan niat beribadah puasa, berupaya melaksanakan berbagai amalan selama bulan suci Ramadan, terutama yang paling nampak adalah salat tarawih.
Upaya kita sebagai hamba Allah SWT melaksanakan seluruh perintah dan menjauhi larangan-Nya. Menariknya, kita diajak melaksanakan ibadah puasa dengan harapan, semoga kita mampu untuk menjadi hamba yang bertakwa.
Kenapa demikian, bisa saja ibadah puasa yang kita lakukan, menurut kita benar, atau menurut sudah sesuai dengan perintah Allah SWT, namun ternyata hal tersebut tidak mendapat nilai yang baik dari Allah SWT.
Olehnya, Rasulullah SAW mengingatkan “Berapa banyak dari mereka yang melaksanakan ibadah puasa, menahan haus dan lapar, namun tidak mendapat nilai pahala sama sekali dari Allah SWT.”
Allah SWT mengajak agar kita semua mampu menjadi hamba yang bertakwa. Sebuah harapan dan keinginan yang luar biasa dari-Nya.
Pertanyaannya, maukah kita menjawab harapan tersebut? Kalau ya, sudah seharusnya kita membenahi diri untuk meraihnya. Apalagi, hari ini, kita berada di hari pertama bulan suci Ramadan bagi mereka yang mengikuti hilal dan hari kedua bagi mereka yang mengikuti hisab. Allah A'lam
Makassar, 03 April 2022