PEDOMANRAKYAT, TANA TORAJA - Anggota DPRD Tana Toraja (Tstor), Fraksi Golkar, Randan Patong Sampetoding (RPS) menyesalkan pernyataan Wakil Bupati (Wabup) Toraja Utara (Torut), Frederik Victor Palimbong (FVP) yang menyebutkan sudah tidak ada masalah soal tapal batas Kabupaten Kembar Tana Toraja dan Toraja Utara.
Politisi tulen dari partai berlambang Beringin Rindang yang akrab disapa Pong Gading, Minggu (03/04/2022) mengatakan, tapal batas sejak pemekaran kabupaten sudah jadi soal, bahkan hingga sekarang belum pernah ada sepakat.
Jika pernyataan Wabup Frederik Victor Palimbong (Bro Dedy) benar adanya, maka Pong Gading sangat menyayangkan, sebab mediasi persoalan tapal batas antara Tator dan Torut belum pernah ada mufakat kedua belah pihak.
Kata Pong Gading, terlalu dini Bro Dedy klaim tapal batas wilayah Tator dan Torut tidak lagi disoal. "Saya nilai itu pernyataan sepihak, karena seingat saya kata sepakat dan mufakat belum pernah ada pertemuan (Kombongan) melibatkan semua stake holder dan pihak lainnya. Baik pemerintah kedua Kabupaten, DPRD, Forkopinda, Tokoh masyarakat, maupun Kecamatan, bahkan tingkat Lembang (Desa) dan Kelurahan," ungkapnya.
"Klaim pribadi Pak Dedy menyebutkan tapal batas sudah selesai, itu yang saya pertanyakan kesepakatannya kapan dilaksanakan, lokasi dan tempatnya dimana, serta siapa saja perwakilan dari kedua Kabupaten yang mewakili. Demikian pula mufakat disetujui benarkah sudah diterima semua pihak," kesal Pong Gading.
"Saya sangsi dan ragu kalau pernyataan Wabup Torut memang benar tanpa melalui prosedur yang semestinya dilakukan. Pasalnya saya kuatirkan ada pelanggaran serta manipulasi yang terjadi, sehingga hal seperti itu bisa saja justeru menimbulkan persoalan baru," bebernya lagi.
"Fenomena ini akhirnya membuat rakyat kita sendiri tidak memperoleh rasa nyaman maupun tenteram karena tidak melalui musyawarah hasilkan mufakat," ujar Randan.
"Bro Dedy, saya ingatkan hati-hati keluarkan statement yang tidak punya dasar, apalagi klaim keputusan hanya sepihak tanpa melalui musyawarah. Lain halnya kalau sudah melalui musyawarah dan proses kesepakatan itu diambil," paparnya.
Lanjut Politisi Beringin Rindang ini, Tator dan Torut merupakan dua kabupaten kakak beradik, sehingga untuk apa kita mengorbankan rakyat kita sendiri hanya demi kepentingan segelintir kepentingan orang. Sedangkan soal tapal batas itu hanya persoalan pemisahan administrasi saja, sementara Tator dan Torut tetap satu kesatuan sedari dulu. Sekarang dan yang akan datang tetap Sang Torayan.
Meski demikian, hendaknya kita bersama terus menjunjung tinggi falsafah pendahulu kita. "Misa' Kada Dipotuo Pantan Kada Pipomate," pungkas Randan.
Sebelumnya Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong (FVP) Jumat (01/04/2022) optimis persoalan perbatasan Kabupaten akan tuntas dalam waktu dekat. Optimisme ini muncul menyusul disepakatinya tapal batas Kabupaten Toraja Utara dengan Kabupaten induk, Tana Toraja, beberapa waktu lalu.
Persoalan perbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja yang menjadi masalah sejak Toraja Utara ini mekar, menurutnya sudah tuntas. (ainul)