Oleh : H Hasaruddin Guru Besar UIN Alauddin Makassar
Salah satu pepatah Arab yang biasanya dilafadzkan ketika melihat sesuatu yang mungkin kurang pas di hati dan berharap agar emosi dapat dikendalikan adalah; al Shobru ka al shobiri murrun fi madzaaqotihi wa lakin awaqibahu ahlaa min al asali.
Ya, sabar itu bagai buah pare yang sangat terkenal pahit, tetapi efek dari pahitnya sebuah pare, akan lebih manis dari madu. Buah pare merupakan salah satu buah yang sangat pahit tapi dapat mengobati beberapa macam penyakit, di antaranya diabetes.
Sebuah tulisan yang diangkat dalam media Liputan6.com, menguraikan kesabaran merupakan salah satu sikap yang dimiliki semua orang. Sabar adalah perilaku yang sudah sering diterapkan sejak dini, misalnya ketika anak sangat kehausan, maka sang ibu meminta agar anaknya bersabar ketika sang ibu membuat minuman untuk sang anak.
Seseorang yang memiliki sifat sabar, adalah mereka yang memiliki nilai tinggi dalam hidup dan lingkungannya. Semakin tinggi nilai kesabaran seseorang, maka ia akan mampu dengan mudah menghadapi masalah.
Sabar adalah sikap menahan emosi dan keinginan. Sikap sabar juga merupakan kemampuan untuk bertahan dalam keadaan sulit, sabar juga digambarkan sebagai toleransi terhadap provokasi tanpa menanggapi dengan tidak hormat atau kesabaran ketika berada dibawah tekanan, terutama ketika menghadapi kesulitan jangka panjang.
Kesabaran tidak berarti pasif, tetapi berarti aktif dan produktif sembari menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya. Memberi nasihat dan masukan kepada seseorang kawan yang mungkin melakukan sesuatu yang tidak sesuai nilai-nilai ajaran agama dan nilai sosial kemasyarakatan adalah juga merupakan kesabaran yang luar biasa.
Allah SWT melatih pribadi setiap mukmin untuk meningkatkan sikap kesabaran melalui ibadah puasa yang dijalankan setiap hari di bulan suci Ramadan. Sikap sabar yang dimiliki seorang mukmin dalam melaksanakan ibadah puasa, secara tidak langsung telah meneladani salah satu sifat Allah SWT yakni sabar.
