Dia menduga ada pihak lain berupaya melakukan provokasi, sehingga massa pengunjuk rasa melakukan tindakan anarkis dengan melempar batu ke arah gedung DPRD dan ke petugas.
“Sedikitnya ada tujuh orang yang disinyalir menjadi provokator dalam aksi itu,” katanya.
Sekwan DPRD Kota Palopo, Abdul Waris, membenarkan ada aksi pelemparan batu yang menyebabkan sejumlah kaca jendela pecah. Pagar Gedung DPRD juga dirusak.
“Sebelum terjadi insiden, pimpinan dan anggota legislatif sudah siap menerima aspirasi mahasiswa, namun tiba-tiba terjadi bentrokan,” kata Abdul Waris.
Dalam insiden tersebut, seorang personel Polres Kota Palopo mengalami luka di wajah terkena lemparan batu. Sejumlah mahasiswa juga terluka. (yus)