Ikatan Keluarga Toraja merupakan organisasi kemasyarakatan yang mempunyai posisi penting untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan Kabupaten Luwu Utara. Paling tidak ikut menjaga kerukunan antara keluarga besar Toraja yang berada di Bumi Lamaranginang. Kelak IKAT melebur menjadi PMTI.
Dewi Sartika Pasande dan Saltima Ri’pi Tangjong berpesan kepada masyarakat Toraja di Luwu Utara, siapapun yang kelak terpilih menjadi ketua dan pengurus PMTI Luwu Utara, harus jauh dari kepentingan politik, karena suatu paguyuban kemasyarakatan ini, bukan partai politik.
“Musyawarah mufakat juga sudah sesuai dengan ideologi Bangsa Indonesia dan menjadi akarnya dalam membangun kehidupan berdemokrasi,” kata Dewi Sartika.
Sementara Saltimah mengatakan, “Kalau ketua dan tokoh adat yang bicara, tentunya saya yakin akan diikuti oleh anggotanya.”
Mereka juga berpesan agar peserta Musda mengedepankan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan Kabupaten Luwu Utara.
Sementara itu Ketua IKAT Luwu Utara Ir Marthina Simon MSi bersama Sekretaris Dr Rael Rabang Matasik ST MT mengatakan, Musda ini merupakan momen lima tahunan.
Dalam pertemuan itu akan dibahas sejumlah agenda antara lain; memilih ketua dan pengurus untuk 5 tahun ke depan sekaligus menjadi momen bersilaturahmi sesame kerukunan keluarga Toraja yang ada di Bumi Lamaranginang.
“Kami warga Toraja yang berada di Luwu Utara terbagi dalam beberapa kerukunan sektor/ kampung. Sehingga Musda akan dilakukan secara offline dan online bagi anggota yang berhalangan hadir. (yus)
