“Ketika saya mendengar acara ini, saya sangat antusias. Kami dari PKK menyambut baik dan mendukung kegiatan ini,” kata Naoemi pada Webinar, Sabtu (9/4/2022).
Ia mengungkapkan, kegiatan seperti ini harus dilaksanakan secara terus menerus untuk meningkatkan kesetaraan, kesempatan, dan aksesibilitas, khususnya bagi penyandang disabilitas. Termasuk bagaimana menjamin akses kesehatan, khususnya kesehatan gigi dan mulut bagi penyandang disabilitas.
“Melalui acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan kesamaan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek. Salah satunya dalam hak mendapatkan pelayanan kesehatan,” terangnya.
Menurut Naoemi, perlakuan terhadap kesehatan gigi untuk anak disabilitas harus dilakukan secara lebih rutin dan frekuensinya lebih sering dibandingkan anak normal.
Pemberian perawatan oleh dokter gigi yang memiliki pengetahuan khusus tentang perawatan gigi anak berkebutuhan khusus, serta peningkatan kesadaran dan perhatian dari orang orang terdekat seperti orangtua dan saudara kandung.
“Dibutuhkan juga waktu kunjungan khusus, cara komunikasi yang khusus, manajemen tindakan, dan fasilitas yang khusus bagi mereka,” ujarnya. (*)